Puisi: Senantiasa Bercerminlah pada Angin (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Senantiasa Bercerminlah pada Angin" karya Dorothea Rosa Herliany menghadirkan gambaran tentang perjalanan hidup, kebijaksanaan alam, dan ...
Senantiasa Bercerminlah pada Angin

Pengembaraan yang tak terputus oleh waktu
yang menempel pada jam-jam. jarum yang tak menusuk
namun tajam. pengembaraan, hanya penggalan-penggalan
nyanyian kesunyian. wahai, bisikanmu yang sayup
-tak tertangkap bau nestapaku yang larut
dalam tanah pekuburan.

"senantiasa, bercerminlah pada angin!"
yang turun dari bukit-bukit. Senantiasa
melepaskan igauan-igauan yang diusungnya
dari rumah-rumah nestapa.

tapi kenapa di bangku itu? membeku saja, dan
menghitung senantiasa lembar demi lembar usia
-- yang berdebu dan terluka.

1988

Sumber: Matahari yang Mengalir (1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Senantiasa Bercerminlah pada Angin" karya Dorothea Rosa Herliany menghadirkan gambaran tentang perjalanan hidup, kebijaksanaan alam, dan refleksi pada diri sendiri.

Perjalanan Hidup yang Tak Terputus: Puisi ini menggambarkan perjalanan hidup sebagai sebuah pengembaraan yang tak terputus oleh waktu. Jam yang berputar seperti jarum, dan penggalan-penggalan nyanyian kesunyian merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah dilalui.

Refleksi pada Diri Sendiri: Pesan "senantiasa, bercerminlah pada angin" menggambarkan pentingnya introspeksi dan refleksi pada diri sendiri. Angin di sini mewakili kearifan alam yang dapat memberikan wawasan dan pemahaman baru tentang hidup.

Nestapa dan Keberadaan Manusia: Puisi ini juga menyoroti penderitaan dan kesulitan hidup, yang tercermin dalam "rumah-rumah nestapa". Keberadaan manusia terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan penderitaan, seperti yang tercermin dalam gambaran "bangku itu" yang membeku dan menghitung usia yang berdebu dan terluka.

Keheningan dan Ketidakpastian: Kesunyian dan keheningan merupakan elemen yang kuat dalam puisi ini. Mereka mencerminkan kekosongan dan kebingungan yang dialami oleh subjek puisi dalam perjalanan hidupnya.

Pembelajaran dari Alam: Pesan tentang pentingnya belajar dari alam, terutama dari angin, menunjukkan kebijaksanaan yang dapat ditemukan dalam lingkungan sekitar. Alam memberikan pelajaran dan panduan yang berharga bagi manusia untuk memahami diri mereka sendiri dan kehidupan secara lebih dalam.

Melalui bahasa yang kaya dan gambaran yang mendalam, Dorothea Rosa Herliany berhasil menyajikan sebuah pesan tentang pentingnya refleksi, pembelajaran dari alam, dan kesadaran akan penderitaan dalam perjalanan hidup manusia.

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Senantiasa Bercerminlah pada Angin
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.