Puisi: Senyap Penghujan (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Senyap Penghujan" karya Sapardi Djoko Damono mengajak pembaca untuk memahami dan mengapresiasi keindahan dalam kesederhanaan serta menikmati ..
Senyap Penghujan (1)
(: Rendra)

Senyap mengendap-endap dan hinggap
di ranting itu. Seekor burung mematuknya –
ia terbang menyanyikan aroma pandan
sepanjang musim penghujan.

Senyap Penghujan (2)

Ada seekor burung menukik dan hinggap
di ranting itu. Sunyi sembunyi di sayapnya –
senyap di sela-sela bulu-bulunya.

Senyap Penghujan (3)

Senyap, burung, sunyi, dan juga hujan
khusyuk dalam aroma kebiru-biruan.

Sumber: Melipat Jarak (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Senyap Penghujan" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan keindahan dalam kesederhanaan. Dalam tiga bagian puisi yang singkat ini, penyair mengeksplorasi tema alam, keheningan, dan keindahan melalui gambaran burung dan hujan.

Pemandangan Alam yang Tenang: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana alam yang tenang dan damai. Dengan penggunaan kata-kata seperti "senyap" dan "hujan", penyair menggambarkan suasana yang penuh dengan ketenangan dan kedamaian. Alam dipandang sebagai tempat yang indah dan harmonis di mana semua unsur, termasuk burung dan hujan, hidup berdampingan.

Simbolisme Burung dan Hujan: Burung dan hujan digambarkan sebagai elemen-elemen utama dalam puisi ini. Mereka bukan hanya menjadi objek, tetapi juga menyiratkan makna yang lebih dalam. Burung, dengan kebebasan terbangnya, mewakili keindahan alam dan kebebasan yang ada di dalamnya. Hujan, sementara itu, adalah simbol kesegaran, kehidupan, dan keberkahan.

Keindahan dalam Kesederhanaan: Salah satu kekuatan puisi ini terletak pada keindahan yang ditemukan dalam kesederhanaannya. Meskipun puisi ini singkat dan sederhana dalam strukturnya, namun berhasil menghadirkan gambaran yang kuat dan memikat tentang kecantikan alam dan keheningannya. Hal ini menunjukkan kepiawaian Sapardi Djoko Damono dalam mengolah kata-kata untuk menyampaikan pesan yang mendalam.

Pemakaian Bahasa yang Simpel: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun efektif. Kata-kata yang dipilih secara cermat menggambarkan suasana alam yang damai dan indah. Pemilihan kata-kata seperti "senyap", "hinggap", dan "aroma" memberikan kesan yang sangat visual dan mengundang pembaca untuk merenungkan keindahan alam.

Puisi "Senyap Penghujan" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan keindahan alam dan keheningannya melalui gambaran burung dan hujan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh dengan makna, puisi ini mengajak pembaca untuk memahami dan mengapresiasi keindahan dalam kesederhanaan serta menikmati momen-momen keheningan yang dapat ditemui dalam alam.


Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Senyap Penghujan
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.