Puisi: Surat dari Ibu (Karya Asrul Sani)

Puisi "Surat dari Ibu" karya Asrul Sani menggambarkan perasaan seorang ibu yang merindukan anaknya yang telah pergi menjelajahi dunia.
Surat dari Ibu

Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke dunia bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang

dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
"Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"
Sumber: Tiga Menguak Takdir (1950)

Analisis Puisi:
Puisi "Surat dari Ibu" karya Asrul Sani adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan seorang ibu yang merindukan anaknya yang telah pergi menjelajahi dunia.

Kepeningan dan Rindu Ibu: Puisi ini menciptakan gambaran tentang seorang ibu yang merindukan anaknya. Ibu merasa kehilangan ketika anaknya pergi ke dunia luar, dan ia merindukan kehadirannya. Puisi ini menciptakan atmosfer rasa rindu yang mendalam.

Dorongan untuk Mengejar Impian: Puisi ini juga mencerminkan dorongan dan dukungan seorang ibu terhadap impian anaknya. Ibu mengatakan kepada anaknya untuk pergi ke dunia luas dan menjelajahi alam bebas. Ini adalah ungkapan cinta yang mendalam dan keinginan untuk melihat anaknya mencapai potensinya.

Simbolisme Alam: Penyair menggunakan simbolisme alam, seperti angin, matahari, laut, dan senja, untuk menggambarkan perasaan dan pesan dalam puisi ini. Alam digambarkan sebagai saksi dari perpisahan dan harapan untuk pertemuan kembali.

Waktu dan Perubahan: Puisi ini juga mencerminkan tema waktu dan perubahan. Ibu menunggu anaknya kembali sampai saat kapalnya sudah rapat ke tepi dan hari belum petang. Hal ini menciptakan gambaran bahwa waktu berjalan, tetapi rasa rindu ibu tetap tidak berubah.

Perasaan Hangat: Puisi ini menciptakan perasaan hangat dan dukungan keluarga. Ibu memberikan pesan kepada anaknya untuk kembali ke balik malam, yang dapat diartikan sebagai kembali ke rumah dan keluarga yang selalu mendukungnya.

Hubungan Keluarga: Puisi ini menggambarkan hubungan yang kuat antara ibu dan anaknya. Meskipun ada perpisahan, cinta dan dukungan keluarga tetap ada.

Puisi "Surat dari Ibu" adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan rindu seorang ibu terhadap anaknya yang telah pergi menjelajahi dunia. Puisi ini menciptakan gambaran yang kuat tentang hubungan keluarga, dorongan untuk mengejar impian, dan perasaan hangat yang melekat pada hubungan tersebut.

Asrul Sani
Puisi: Surat dari Ibu
Karya: Asrul Sani

Biodata Asrul Sani:
  • Asrul Sani lahir pada tanggal 10 Juni 1926 di Sumatera Barat.
  • Asrul Sani meninggal dunia pada tanggal 11 Januari 2004 (ada usia 77 tahun) di Jakarta, Indonesia.
  • Asrul Sani adalah salah satu pelopor Angkatan '45 (bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin).
© Sepenuhnya. All rights reserved.