Puisi: Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka" oleh Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan keprihatinan mendalam dan pertanyaan ....
Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka

Surat ini adalah sebuah sajak terbuka
Ditulis pada sebuah sore yang biasa. Oleh
Seorang warganegara biasa
Dari republik ini.

Surat ini ditujukan kepada
Penguasa-penguasa negeri ini. Mungkin dia
Bernama Presiden. Jenderal. Gubernur.
Barangkali dia Ketua MPRS
Taruhlah dia anggota DPR
Atau pemilik sebuah perusahaan politik
(bernama partai)
Mungkin dia Mayor, Camat atau Jaksa
Atau Menteri. Apa sajalah namanya
Malahan mungkin dia saudara sendiri.

Jika ingin saya tanyakan adalah
Tentang harga sebuah nyawa di negara kita
Begitu benarkah murahnya? Agaknya
Setiap bayi dilahirkan di Indonesia
Ketika tali-nyawa diembuskan Tuhan ke pusarnya
Dan menjeritkan tangis-bayinya yang pertama
Ketika sang ibu menahankan pedih rahimnya
Di kamar bersalin
Dan seluruh keluarga mendoa dan menanti ingin
Akan datangnya anggota kemanusiaan baru ini
Ketika itu tak seorangpun tahu

Bahwa 20, 22 atau 25 tahun kemudian
Bayi itu akan ditembak bangsanya sendiri
Dengan pelor yang dibayar dari hasil bumi
Serta pajak kita semua
Di jalan raya di depan kampus atau di mana saja
Dan dia tergolek di sana jauh dari ibu, yang
Melahirkannya. Jauh dari ayahnya
Yang juga mungkin sudah tiada
Bayi itu pecahlah dadanya. Mungkin tembus keningnya
Darah telah mengantarkannya ke dunia
Darah kasih sayang
Darah lalu melepasnya dari dunia
Darah kebencian.

Yang ingin saya tanyakan adalah
Tentang harga sebuah nyawa di negara kita
Begitu benarkah gampangnya?
Apakah mesti pembunuhan itu penyelesaian
Begitu benarkah murahnya? Mungkin sebuah
Nama lebih penting
Disiplin tegang dan kering
Mungkin pengabdian kepada negara asing
Lebih penting
Mungkin

Surat ini adalah sebuah sajak terbuka
Maafkan para studen sastra. Saya telah

Menggunakan bahasa terlalu biasa
Untuk puisi ini. Kalaulah ini bisa disebut puisi
Maafkan saya menggunakan bahasa terlalu biasa
Karena pembunuhan-pembunuhan di negeri ini pun
Nampaknya juga sudah mulai terlalu biasa
(Kita tak bisa membiarkannya lebih lama)

Kemudian kita dipenuhi pertanyaan
Benarkah nyawa begitu murah harganya?
Untuk suatu penyelesaian
Benarkah harga-diri manusia kita
Benarkah kemanusiaan kita
Begitu murah untuk umpan sebuah pidato
Sebuah ambisi
Sebuah ideologi
Sebuah coretan sejarah
Benarkah?

1966

Sumber: Tirani dan Benteng (1993)

Analisis Puisi:
Puisi "Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan keprihatinan mendalam dan pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu tentang harga nyawa dan nilai kemanusiaan dalam suatu negara. Puisi ini menyuarakan perasaan kritis terhadap kekerasan dan pembunuhan yang terjadi dalam masyarakat.

Perasaan Kritis dan Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini dimulai dengan pernyataan bahwa surat ini adalah sebuah "sajak terbuka" yang ditujukan kepada penguasa negara. Penyair mengajukan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang menyentuh moralitas, nilai nyawa, dan harga kemanusiaan. Pertanyaan tersebut memunculkan keprihatinan tentang pembunuhan yang tampaknya menjadi hal biasa dalam masyarakat.

Harga Sebuah Nyawa dan Kemanusiaan: Penyair mengajukan pertanyaan penting tentang harga nyawa dalam negara ini. Ia menggambarkan betapa mudahnya nyawa manusia dihargai murah dan diambil dengan begitu gampangnya. Ia menunjukkan perbedaan antara saat bayi lahir dengan momen tragis saat seseorang terbunuh. Penyair mengekspresikan keputusasaan bahwa tindakan kekerasan dan pembunuhan menjadi hal yang terlalu biasa dalam masyarakat.

Nama, Kepentingan, dan Ideologi: Puisi ini mengkritik bagaimana nilai-nilai penting seperti harga diri, kemanusiaan, dan moralitas bisa dikorbankan demi ambisi, nama, dan ideologi. Penyair bertanya apakah benar bahwa pembunuhan, pemborosan nyawa, dan pelanggaran kemanusiaan menjadi harga yang harus dibayar untuk ambisi dan kepentingan penguasa.

Bahasa yang Kuat: Taufiq Ismail menggunakan bahasa yang kuat dan lugas untuk mengungkapkan perasaan kritis dan pertanyaan-pertanyaan dalam puisi ini. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang umum, tanpa banyak ornamen sastra, yang menekankan kesederhanaan dan urgensi pesan yang ingin disampaikan.

Puisi "Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka" adalah sebuah karya yang menggambarkan keprihatinan dan pertanyaan-pertanyaan yang dalam tentang harga nyawa, kemanusiaan, dan nilai-nilai yang penting dalam suatu masyarakat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak kekerasan dan tindakan kejahatan terhadap nilai-nilai moral dan sosial dalam masyarakat.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.