Puisi: Cempaka, Melati dan Cendana (Karya Beni Setia)

Puisi "Cempaka, Melati dan Cendana" memadukan elemen-elemen spiritualitas dengan keseharian, memberikan makna yang mendalam pada setiap tindakan ...
Cempaka, Melati dan Cendana

Shalat serupa sertifikat kavling di surga
dan doa adalah harapan supaya malaikat
senantiasa memelihara bunga-bunga yang tumbuh
saat berdizkir terkadang aroma cempaka dan melati
menyelinap. Semerbak syukur diucapkan anak-istri
dan ibu, dan ucapan tulus anak yatim, janda dan dhuafa
lain kali malaikat-malaikat menyerukan Subhanallah
bagi semerbak cendana dari cinta rahasia, dari tekad
tulus menyayangi di kubah percampuran yang mustahil.

2009

Analisis Puisi:
Puisi "Cempaka, Melati, dan Cendana" karya Beni Setia menyajikan gambaran spiritualitas yang dalam dan penuh makna.

Simbolisme Bunga: Cempaka, melati, dan cendana digunakan sebagai simbol-simbol spiritual dalam puisi ini. Masing-masing bunga mengandung makna mendalam dalam konteks keagamaan dan kehidupan sehari-hari.

Shalat sebagai Sertifikat Kavling di Surga: Penyair menyamakan shalat dengan sertifikat kavling di surga, menyiratkan bahwa shalat adalah tindakan yang membawa hak kepemilikan atas bagian dari surga. Ini menciptakan konsep spiritualitas sebagai investasi untuk akhirat.

Doa sebagai Harapan: Doa dipandang sebagai harapan agar malaikat senantiasa memelihara pertumbuhan bunga-bunga spiritual di hati dan jiwa setiap individu yang berdoa.

Aroma Cempaka dan Melati: Aroma cempaka dan melati yang muncul saat berdzikir menjadi lambang kehadiran spiritual dan keharuman batin. Mereka melambangkan kebersihan dan kesucian hati dalam beribadah.

Syukur dan Tulus: Penyair menyoroti pentingnya ungkapan syukur dan keikhlasan dalam doa. Ungkapan syukur dari anak, istri, ibu, anak yatim, janda, dan dhuafa menciptakan keseimbangan dan keberagaman dalam kehidupan spiritual.

Malaikat dan Seruan Subhanallah: Malaikat dihubungkan dengan keberadaan bunga cendana dan seruan Subhanallah. Ini menciptakan gambaran bahwa tindakan baik dan keikhlasan menyebabkan malaikat berseru memuji kebesaran Allah.

Cinta Rahasia dan Tekad Tulus: Malaikat-malaikat diserukan untuk mengucapkan Subhanallah bagi semerbak cendana dari cinta rahasia dan tekad tulus. Ini menunjukkan bahwa cinta dan tekad yang murni dapat menjadi wujud spiritual yang diberkahi.

Puisi "Cempaka, Melati dan Cendana" memadukan elemen-elemen spiritualitas dengan keseharian, memberikan makna yang mendalam pada setiap tindakan ibadah dan kebaikan. Beni Setia dengan indahnya menggambarkan keharuman spiritualitas melalui gambaran bunga-bunga yang melambangkan kesucian dan keberkahan hidup.

Beni Setia
Puisi: Cempaka, Melati dan Cendana
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.