Puisi: Jalan Rindu (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Jalan Rindu" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan perasaan rindu, penantian, dan kerinduan seseorang terhadap kekasih yang telah berpisah.
Jalan Rindu


Di jalan manakah engkau kini menunggu
Kekasih. Begitu panjang jalan kutempuh
Tapi, tak sampai-sampai juga padamu.

Berapa abad lagi aku mesti
Menahan nyeri hati tanpamu
Kutanggung sendiri berwindu rindu
Kutahan sendiri sepi tanpamu.

Di manakah kini engkau menunggu
Kekasih. Setelah kutinggal khianat tanpamu
Tak tahu lagi kini alamat bagi rinduku
Masih terbukakah pintu untuk kembali
Ke satu cinta hanya padamu?


Jakarta, 2007

Analisis Puisi:
Puisi "Jalan Rindu" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah karya yang menggambarkan perasaan rindu dan kerinduan seseorang terhadap kekasih yang telah ditinggalkan. Puisi ini menggambarkan perjalanan panjang pencarian dan kerinduan yang dalam.

Rindu dan Penantian: Puisi ini menciptakan gambaran tentang seseorang yang merindukan kekasihnya. "Di jalan manakah engkau kini menunggu" adalah pertanyaan yang menggambarkan rasa rindu dan penantian yang panjang. Pencarian kekasih menjadi seperti perjalanan panjang dan tak kunjung berakhir.

Perpisahan dan Khianat: Puisi ini juga mengungkapkan bahwa ada perpisahan dan khianat yang terjadi dalam hubungan ini. Penyair merasa bersalah karena khianat yang dilakukan dan merasa kehilangan kekasihnya. Perasaan bersalah ini mendorongnya untuk mencari kembali kekasihnya.

Rasa Sepi dan Kesendirian: Puisi ini menciptakan nuansa sepi dan kesendirian yang dirasakan oleh penulis. Dia merasa bahwa dia telah menghadapi kesepian tanpa kekasihnya dan merasa bahwa hanya kekasihnya yang bisa mengisi kekosongan dalam hatinya. Kesepian ini juga tercermin dalam baris "Kutahan sendiri sepi tanpamu."

Pertanyaan dan Keraguan: Puisi ini penuh dengan pertanyaan dan keraguan. Penyair merasa bingung dan tak tahu di mana kekasihnya berada atau apakah pintu masih terbuka bagi mereka. Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan ketidakpastian dalam hubungan dan penantian yang panjang.

Puisi "Jalan Rindu" adalah ungkapan perasaan rindu, penantian, dan kerinduan seseorang terhadap kekasih yang telah berpisah. Puisi ini menciptakan suasana hati yang merenung dan melibatkan pembaca dalam pemahaman yang mendalam tentang perasaan cinta dan perpisahan. Melalui bahasa puisi yang indah, penulis berhasil menyampaikan perasaan kerinduan dan kebingungannya.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Jalan Rindu
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.