Puisi: Rumah (Karya Beni Setia)

Puisi "Rumah" karya Beni Setia mengekspresikan kedalaman dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari, serta hubungan manusia dengan lingkungannya ...
Rumah

Angin mengelus daun bambu di 3 batang kerdil aur kuning yang tumbuh dekat kolam kecil di halaman sempit perumnas: pagar besi dan jalan beton berkait kelingking. Sekongkol memaksa mobil bergegas mendorong debu berlerot-orang-orang enggan tersenyum angin itu duduk di bubungan mengenangkan ladang bambu dan setapak kampung direnda parit.

Analisis Puisi:

Puisi "Rumah" karya Beni Setia adalah sebuah lukisan kata-kata yang menggambarkan suasana dan atmosfer di sekitar sebuah rumah sederhana. Dengan menggunakan gambaran alam dan elemen-elemen fisik, puisi ini mengekspresikan nuansa kehidupan sehari-hari dan hubungan manusia dengan lingkungannya.

Gambaran Fisik: Puisi ini dibuka dengan gambaran alam yang tenang dan damai. Angin yang mengelus daun bambu, kolam kecil, pagar besi, dan jalan beton menggambarkan elemen-elemen fisik dari rumah dan halaman sekitarnya. Gambaran ini memberikan kesan kehidupan yang sederhana dan dekat dengan alam.

Atmosfer Keseharian: Puisi ini menangkap atmosfer keseharian di sekitar rumah. Mobil yang bergegas dan debu yang beterbangan menciptakan gambaran aktivitas sehari-hari dan kesibukan yang biasa terjadi di lingkungan perumahan.

Sentuhan Nostalgia: Ada sentuhan nostalgia dalam puisi ini, terutama ketika angin mengingatkan pada ladang bambu dan kampung yang direnda parit. Ini menciptakan gambaran masa lalu yang mungkin diingat oleh orang-orang yang tinggal di rumah tersebut, menciptakan rasa kangen dan kehangatan akan kenangan masa lalu.

Keterbatasan dan Kerumitan: Meskipun gambaran rumah terasa damai, ada juga sentuhan keterbatasan dan kerumitan dalam kehidupan sehari-hari yang tercermin dalam puisi. Pagar besi dan jalan beton yang sempit menciptakan kesan pembatasan fisik dan mungkin juga sosial.

Penghayatan Lingkungan: Puisi ini mencerminkan penghayatan yang mendalam terhadap lingkungan sekitar. Baik itu suara angin, kehadiran kolam kecil, atau ladang bambu yang direnda parit, semua elemen ini dihayati dengan rasa dan perhatian yang mendalam.

Dengan demikian, puisi "Rumah" karya Beni Setia adalah sebuah puisi yang mengekspresikan kedalaman dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari, serta hubungan manusia dengan lingkungannya yang menciptakan suasana yang hidup dan berwarna.

Beni Setia
Puisi: Rumah
Karya: Beni Setia

Biodata Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.