Puisi: Surat Lamaran (Karya Agus R. Sarjono)

Puisi: Surat Lamaran Karya: Agus R. Sarjono
Surat Lamaran


Perkenalkan nama saya sendu
dengan satu dua keriangan.
Saya terampil menangani lara
kenangan-kenangan tersisa,
dan mengemas melankolia.

Adapun kehampaan, rasa kosong
dan sia-sia, serta yang berkaitan
dengan ratapan, dapat saya tangani
sebagai tambahan pekerjaan.
Tentu untuk ini saya perlukan
tunjangan tambahan: sepotong senja
dengan sebaris tipis warna jingga.

Saya ajukan lamaran ini sepenuh hati
dan mohon kiranya dapat diterima.
Sebagai lampiran, saya sertakan di sini
segaris luka lama: pedih dan abadi
dari cemas dukana tiada bertepi.


Sumber: Surat-Surat Kesunyian (2015)

Analisis Puisi:
Puisi "Surat Lamaran" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan sebuah surat lamaran yang unik dan kreatif. Puisi ini menggunakan gaya yang tidak biasa dalam menyampaikan pesan, yakni dengan menggunakan bahasa puisi untuk menyampaikan maksud dari surat lamaran tersebut.

Dalam bait-bait puisi ini, penulis memperkenalkan diri sebagai seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam menangani perasaan sedih, kenangan yang tersisa, dan melankolia. Ia mengemas lara dan kesedihan menjadi sebuah karya seni yang dapat dirasakan dan dipahami oleh pembaca.

Penulis juga mengajukan permohonan untuk dapat mengelola kehampaan, rasa kosong, dan ketidakberdayaan yang berkaitan dengan ratapan dan keputusasaan. Ia menjelaskan bahwa pekerjaannya akan melibatkan menangani luka-luka lama, kesedihan yang abadi, dan kecemasan yang tidak berujung. Permohonan ini disampaikan dengan nada yang puitis dan kreatif, menjadikan surat lamaran ini berbeda dari yang biasa.

Pada akhir puisi, penulis menambahkan bahwa untuk menjalankan tugas ini, ia membutuhkan "tunjangan tambahan": sepotong senja dengan sebaris tipis warna jingga. Ini menunjukkan bahwa penulis memahami pentingnya keindahan dan kedamaian dalam menghadapi kesedihan dan kesulitan, dan ia ingin memiliki sumber inspirasi yang dapat mencerahkan perjalanan melankolia yang dihadapi.

Puisi "Surat Lamaran" karya Agus R. Sarjono menghadirkan cara yang kreatif dan menarik dalam menyampaikan permohonan untuk mengelola perasaan sedih, luka lama, dan kecemasan. Puisi ini menunjukkan kepekaan dan keahlian penulis dalam mengolah bahasa puisi untuk menyampaikan pesan yang mendalam dan memikat.

Agus R. Sarjono melalui puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari surat lamaran yang lebih dari sekadar permohonan pekerjaan. Ia menghadirkan pengalaman batin dan perasaan dalam bentuk puisi, mengingatkan kita akan kompleksitas emosi dan kebutuhan spiritual yang mungkin ada di dalam diri kita sendiri.

Puisi "Surat Lamaran" karya Agus R. Sarjono adalah sebuah karya sastra yang menggugah dan mengajak kita untuk lebih peka terhadap perasaan dan emosi yang ada dalam diri. Puisi ini mengingatkan kita bahwa bahasa puisi dapat menjadi sarana untuk menyampaikan maksud dan perasaan dengan cara yang berbeda dan menarik.

Puisi: Surat Lamaran
Puisi: Surat Lamaran
Karya: Agus R. Sarjono

Biodata Agus R. Sarjono:
  • Agus R. Sarjono lahir pada tanggal 27 Juli 1962 di Ban­dung, Jawa Barat, Indonesia.
  • Agus R. Sarjono aktif menulis puisi, esai, cerpen, kritik, dan drama. Ia juga dikenal sebagai editor dan penerjemah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.