Puisi: Waktu yang Sehitam Dedak Kopi (Karya Acep Zamzam Noor)
Puisi | Waktu yang Sehitam Dedak Kopi | Karya | Acep Zamzam Noor |
Waktu yang Sehitam Dedak Kopi
Waktu yang sehitam dedak kopi di gelasmu itu
Adalah sepi. Tahun-tahun merayap pelahan
Dari hutan yang terbakar jauh di selatan
Kau tahu, detik masih akan terus berbunyi
Pada weker. Menit dan jam akan beranjak pergi
Sedang kenangan jumpalitan seperti burung asing
Pada segaris ranting. Asap akan terus mengepul
Dari tumpukan arang hutan dan sisa api
Kau tahu, waktu yang sehitam dedak kopi itu
Adalah sepi yang menyelami kisah cintanya sendiri
Sepi yang terus berdetak pada arloji. Pada jam besar
Yang gemetar di dinding lengang hari
2006
Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007)
Puisi: Waktu yang Sehitam Dedak Kopi
Karya: Acep Zamzam Noor
Biodata Acep Zamzam Noor:
- Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
- Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.