Puisi: Zikir Semut (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi: Zikir Semut Karya: Ahmadun Yosi Herfanda
Zikir Semut


Semut-semut pun Kau anugerahi
sepercik cahaya pagi
hatinya yang Kaucintai
terang dalam kegelapan hari.

Ketika cahaya langit mekar
berjuta semut berzikir
berderet di akar pohon
bagai beribu sufi
menyanyikan shalawat nabi.

Karena Kauanugerahi kekuatan
semut-semut dengan ringan
memanjat ranting dan daun
meletakkan cintaku
di putik bunga.

Dan sang embun pun berkata:
barangsiapa tak Kauanugerahi cahaya
akan tersuruk-suruk langkahnya
bagai semut kehilangan kepala.


1990

Sumber: Sembahyang Rumputan (1996)

Analisis Puisi:
Puisi "Zikir Semut" karya Ahmadun Yosi Herfanda memiliki beberapa hal menarik berikut:
  1. Keajaiban alam: Puisi ini menggambarkan keajaiban alam dengan fokus pada semut. Penyair menyoroti kehidupan semut dan menggambarkan betapa anugerah dan cinta Tuhan yang meliputi bahkan makhluk terkecil sekalipun. Puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai dan mengamati keindahan yang ada di sekitar kita.
  2. Zikir dan keagamaan: Puisi ini menekankan pentingnya zikir dan keagamaan. Penyair menggambarkan semut-semut yang berzikir dan menyanyikan shalawat nabi sebagai bentuk penghormatan dan ibadah. Hal ini mencerminkan rasa ketundukan dan pengabdian kepada Tuhan.
  3. Kekuatan dalam kecil: Meskipun semut adalah makhluk kecil, penyair menyoroti kekuatan dan ketangguhannya. Mereka mampu memanjat ranting dan daun dengan ringan serta melakukan tugas-tugasnya dengan teliti. Puisi ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan, tidak ada yang terlalu kecil atau tidak berarti, setiap makhluk memiliki peran dan potensi yang penting.
  4. Kekuatan cahaya dan cinta: Puisi ini menggambarkan cahaya sebagai anugerah Tuhan yang memberikan petunjuk dan kekuatan kepada semut-semut. Penyair juga menyinggung tentang cinta yang terletak dalam hati semut, yang menjadi sumber kehidupan mereka. Hal ini mengajarkan pentingnya cinta dalam menjalani hidup dan mengingatkan kita untuk menghargai dan menyebarkan cinta kepada sesama.
Puisi ini menghadirkan gambaran keindahan alam, penghormatan terhadap zikir dan keagamaan, serta kekuatan yang terdapat dalam hal-hal yang kecil. Dengan menggambarkan semut-semut sebagai subjek puisi, penulis mengajak kita untuk merenungkan dan menghargai kehidupan di sekitar kita serta memahami betapa besar dan misteriusnya anugerah Tuhan.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Zikir Semut
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.