Puisi: Anak Itu Terluka di Gaza (Karya Cucuk Espe)

Puisi "Anak Itu Terluka di Gaza" menyajikan gambaran penuh kesedihan, kehancuran, dan penderitaan yang melanda Gaza karena konflik berkepanjangan.
Anak Itu Terluka di Gaza


Gaza kembali meretas duka
Gedung-gedung tinggi terhempas
Pepohonan dan rindang taman
Terburai hanya sekali dentuman
Tercerai damai dengan kenyataan
-; Gaza menjadi bumi poranda

Kabarkan kepada siapa saja;
Tentang puing dan asap dimana-mana
Tentang api yang menyala-nyala
Tentang darah di serambi meja
Menuai korban tanpa dosa

Kabarkan kepada siapa saja;
Anak-anak mengintip di balik tirai jendela
Tanpa kerabat dan saudara
Karena kemarin lusa, kubah besi
Ya! Kubah besi melabrak dan meledak
-; Ini di Gaza terasa hingga Indonesia

Berpuluh anak lahir terluka.

Terakhir,
Kabarkan kepada siapa saja;
Anak-anak itu tak butuh pertikaian
Anak-anak itu tak butuh adu persenjataan
Mereka hanya butuh perdamaian
Mereka hanya butuh teman sepermainan
Bukan permusuhan dan unjuk kekuatan
Perang cara jahiliyah meraih pengakuan

Damailah Gaza! Damailah Palestina!
Satu dunia tanpa janji tipu daya.

Jakarta, 2012

Analisis Puisi:
Puisi "Anak Itu Terluka di Gaza" karya Cucuk Espe menyajikan gambaran penuh kesedihan, kehancuran, dan penderitaan yang melanda Gaza karena konflik berkepanjangan.

Penderitaan di Gaza: Puisi ini menggambarkan betapa tragisnya keadaan di Gaza akibat perang. Gedung-gedung hancur, pepohonan rindang yang tumbang, dan kenyataan pahit dari peristiwa yang terjadi secara mendadak dan merenggut kedamaian.

Pengalaman Anak-Anak: Anak-anak menjadi salah satu korban terbesar dari konflik tersebut. Mereka menjadi saksi hidup dari kehancuran, menyaksikan kekerasan dan penderitaan, serta merasakan dampak buruk dari pertempuran. Mereka kehilangan kesempatan untuk masa kecil yang seharusnya dipenuhi oleh keceriaan dan keamanan.

Panggilan untuk Perdamaian: Penyair mengekspresikan harapan akan perdamaian di Gaza dan menyuarakan pentingnya masyarakat internasional untuk bersatu membangun perdamaian. Puisi ini menyuarakan pentingnya perdamaian yang sejati, di mana anak-anak dapat hidup tanpa rasa takut dan kekhawatiran akan konflik bersenjata.

Kesedihan dan Keinginan akan Kedamaian: Penyair menutup puisi dengan pesan yang kuat, memanggil untuk perdamaian sejati di Gaza dan Palestina. Puisi ini menyoroti bahwa apa yang diinginkan oleh anak-anak adalah kedamaian dan bukan kekerasan, bahwa perdamaian sejati bukanlah tentang menunjukkan kekuatan melainkan merangkul keselarasan dan kesetaraan.

Puisi ini menyoroti secara mendalam akan pesan perdamaian yang diusung dan kesan tragedi kemanusiaan yang menyentuh hati dan mengajak untuk berpikir kritis tentang konflik bersenjata dan upaya perdamaian di wilayah tersebut.

Cucuk Espe
Puisi: Anak Itu Terluka di Gaza
Karya: Cucuk Espe
© Sepenuhnya. All rights reserved.