Puisi: Suamiku Tragedi Mei (Karya Kinanthi Anggraini)

Puisi: Suamiku Tragedi Mei Karya: Kinanthi Anggraini
Suamiku Tragedi Mei


Berhamburan ringan bagai kapas putih lugu
kesana kemari bermain boneka berbaju ungu
berlari dan berteriak kau datang memelukku
memanggil "ibu" dan menangis di pangkuanku.

Sinar matamu menghidupkan mayat berpembuluh
di parasmu tampak ukiran-ukiran bibit lelaki ke-sepuluh
yang membuatku kembali merasakan guguran peluh
hingga aku tak sanggup berdiri dan hanya bersimpuh
tak kuasa menolak dan berbuat banyak, aku lumpuh!
Sementara saat membedaki lehermu sore ini
seolah tanganku bergerak mencekik sendiri
saat menyisiri rambutmu yang wangi
serasa ingin kujambak dan segera kupangkasi.

Dia anakku dari aku yang tak bersuami
penghulu yang menikahkanku hanya dalam mimpi
buah kegagahan Mei yang sebenarnya mengawini
Aryati, gadis penurut yang tak pernah mengerti.

Aku menyayangimu, walau pernah kupukul keras perutku sendiri
Aku mencintaimu, walau pernah membuatnya tak sadarkan diri.

Akupun rela mati
dan peristiwa sudut lorong itu akan kusimpan sendiri
telur buas di otakku ini
perlahan kuyasini, sembari menunggu diriku mati.


Magetan, 6 April 2013

Sumber: Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018)

Kinanthi Anggraini
Puisi: Suamiku Tragedi Mei
Karya: Kinanthi Anggraini

Biodata Kinanthi Anggraini:
    Kinanthi Anggraini lahir pada tanggal 17 Januari 1989 di Magetan, Jawa Timur.

    Karya-karya Kinanthi Anggraini pernah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, antara lain Horison, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Basis, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lampung Post, Solopos, Bali Post, Suara Karya, Tanjungpinang Pos, Sumut Pos, Minggu Pagi, Bangka Pos, Majalah Sagang, Malang Post, Joglosemar, Potret, Kanal, Radar Banyuwangi, Radar Bojonegoro, Radar Bekasi, Radar Surabaya, Radar Banjarmasin, Rakyat Sumbar, Persada Sastra, Swara Nasional, Ogan Ilir Ekspres, Bangka Belitung Pos, Harian Haluan, Medan Bisnis, Koran Madura, Mata Banua, Metro Riau, Ekspresi, Pos Bali, Bong-Ang, Hayati, MPA, Puailiggoubat, Suara NTB, Cakrawala, Fajar Sumatera, Jurnal Masterpoem Indonesia, dan Duta Selaparang.

    Puisi-puisi Kinanthi Anggraini terhimpun di dalam buku Mata Elang Biru (2014) dan Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018). Karya-karyanya juga diterbitkan dalam cukup banyak buku antologi bersama.

    Nama Kinanthi Anggraini tertulis dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.