Puisi: Banjir di Pulau Jawa dan Sakitnya Sang Jendral (Karya Mawie Ananta Jonie)

Puisi: Banjir di Pulau Jawa dan Sakitnya Sang Jendral Karya: Mawie Ananta Jonie
Banjir di Pulau Jawa dan Sakitnya Sang Jendral


Masih gelap di luar lampu jalan masih belum lagi dipadamkan,
aku mencigap keluar pintu langit kelabu tanpa bintang berkilauan.

Terasa lebat hujan di Jakarta banjir menggenangi ibukota,
anak anak berenang di jalanan Gubernur meninjau dari angkasa.

Jendral itu sakit berat para mentri dan presiden datang berkunjung,
mereka penguasa berpangkat tempat Suharto kini bisa berlindung.

Ada doa, saran pemberian ampun bila sang Jendral mati,
apakah soal perburuan manusia dan penggelapan harta sampai di sini.

Sepi jalanan di sana banjir dan derita rakyat pulau Jawa jadi satu,
bila sang Jendral pergi perginya dibebani dosa dosanya masa lalu.

Tangannya telah mencincang, bahunya mesti memikul!


Amsterdam, 5 Januari 2008

"Puisi Mawie Ananta Jonie"
Puisi: Banjir di Pulau Jawa dan Sakitnya Sang Jendral
Karya: Mawie Ananta Jonie
© Sepenuhnya. All rights reserved.