Puisi: Benda-Benda yang Kutinggal di Kamarmu (Karya Kinanthi Anggraini)

Puisi: Benda-benda yang Kutinggal di Kamarmu Karya: Kinanthi Anggraini
Benda-Benda yang Kutinggal di Kamarmu
(: Lasinta Ari Nendra Wibawa)


Parfum

Aroma manis yang tak kunjung berlalu
saat butiran bening jatuh selayak salju
terperangkap erat di setiap sudut baju
pembeli ingatan saat bertandang sendu
vaksin penawar cemburu saat bertamu
ramuan untuk sedikit mengobati rasa rindu.

Sepatu

apakah mungkin jika tujuan tak searah
kala menapak air, debu, dan lapangnya tanah
berlindung dan berteduh di mana pun singgah
inilah yang menemani setiap harapan melangkah
menjajar setiap talapan yang tak pernah menyerah
dan adalah benar, sungguh kami tak pernah terpisah.

Pengikat Rambut

selingkar hitam jatuh di bawah mejamu
pengikat helai yang lama kucari kala itu
mengemasi gerai yang kujaga dari pandanganmu
sebelum tertutup hijab oleh jari-jari penitiku
sementara kuikat erat terlebih dahulu
sahabat kasat, yang paling menjagaku.

Mukena

Berbatas tegas setiap tepian parasku
makmum dari imam, depan kiblat waktu
saksi di mana meneteskan amarah, pedih, dan pilu
berpanjat di setiap doa dan ampunan yang syahdu
kami menyambung ingatan sebanyak lima waktu
lewat air wudu yang menetes saat bersamamu

Sketsa

Mencintaimu setulus-tulusnya, tuan sketsa
pemuda mata elang yang kuukir di tiap jengkal pena
gurat wajah yang terarsir hanya beberapa jam saja
ingatan yang kugubah di kertas putih yang kupunya
sembari menunggu kedip mata yang kucipta
tetap setia, sampai fajar lupa membangunkan kita.


Desember, 2013

Sumber: Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018)


Kinanthi Anggraini
Puisi: Benda-Benda yang Kutinggal di Kamarmu
Karya: Kinanthi Anggraini

Biodata Kinanthi Anggraini:
    Kinanthi Anggraini lahir pada tanggal 17 Januari 1989 di Magetan, Jawa Timur.

    Karya-karya Kinanthi Anggraini pernah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, antara lain Horison, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Basis, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lampung Post, Solopos, Bali Post, Suara Karya, Tanjungpinang Pos, Sumut Pos, Minggu Pagi, Bangka Pos, Majalah Sagang, Malang Post, Joglosemar, Potret, Kanal, Radar Banyuwangi, Radar Bojonegoro, Radar Bekasi, Radar Surabaya, Radar Banjarmasin, Rakyat Sumbar, Persada Sastra, Swara Nasional, Ogan Ilir Ekspres, Bangka Belitung Pos, Harian Haluan, Medan Bisnis, Koran Madura, Mata Banua, Metro Riau, Ekspresi, Pos Bali, Bong-Ang, Hayati, MPA, Puailiggoubat, Suara NTB, Cakrawala, Fajar Sumatera, Jurnal Masterpoem Indonesia, dan Duta Selaparang.

    Puisi-puisi Kinanthi Anggraini terhimpun di dalam buku Mata Elang Biru (2014) dan Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018). Karya-karyanya juga diterbitkan dalam cukup banyak buku antologi bersama.

    Nama Kinanthi Anggraini tertulis dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.