Puisi: Bulan di Atas Teras (Karya Putu Oka Sukanta)

Puisi "Bulan di Atas Teras" karya Putu Oka Sukanta menunjukkan bahwa keindahan bisa ditemukan dalam hal-hal yang tampak kecil dan biasa.
Bulan di Atas Teras


Bulat tembikar
bercahaya
relung sutra biru
dari teras beradu pandang
kedamaian rasa melintas sepintas
sebelum teringat kawan di pengungsian.

Bulan di atas teras, bulan tembikar
lampu alami di atas penampungan.

2007

Sumber: Surat Bunga dari Ubud (2008)

Analisis Puisi:
Puisi "Bulan di Atas Teras" karya Putu Oka Sukanta merupakan ungkapan keindahan dan kesederhanaan dalam sebuah gambaran bulan yang dipandang dari sebuah teras. Meskipun puisi ini singkat, ia mengandung makna dan kedalaman tertentu.

Simbolisme Bulan: Bulan seringkali dianggap sebagai simbol keindahan, kedamaian, dan ketenangan. Di sini, bulan digambarkan sebagai benda bulat yang mengingatkan pada tembikar, menghadirkan visualitas keindahan alam yang tenang.

Relung Sutra Biru: Deskripsi tentang "relung sutra biru" dari teras menyoroti keindahan yang sederhana namun menenangkan, membentuk gambaran tentang ketenangan dan keindahan yang hadir di sekitar teras.

Kontras Perasaan: Meskipun ada keindahan di gambaran bulan di atas teras, perasaan kesunyian dan kehampaan terasa tercakup dalam kesepian yang dirasakan saat mengingat kawan di pengungsian. Kontras antara kedamaian dan kesedihan muncul dalam dua baris terakhir yang menciptakan rasa terkoyak antara keindahan bulan dan kenangan yang menyedihkan.

Keterbatasan dan Keindahan dalam Kesederhanaan: Meskipun deskripsi bulan di atas teras sangat sederhana, puisi ini menunjukkan bahwa keindahan bisa ditemukan dalam hal-hal yang tampak kecil dan biasa. Kekayaan makna bisa terdapat dalam momen-momen yang sederhana.

Kehidupan dalam Dualitas: Puisi ini memperlihatkan dualitas kehidupan: keindahan yang ada di sekitar kita bisa terganggu oleh kesedihan dan kesulitan yang juga melingkupi kehidupan kita. Meskipun terdapat keindahan, terdapat pula rasa kehilangan dan kehampaan yang datang dari ingatan akan keadaan sulit dan pengalaman pahit di pengungsian.

Puisi "Bulan di Atas Teras" menciptakan gambaran keindahan alam yang kontras dengan kesedihan dalam perasaan, menyatukan dua konsep yang berbeda dan mengundang pembaca untuk merenungkan dualitas dalam pengalaman manusia.

"Puisi Putu Oka Sukanta"
Puisi: Bulan di Atas Teras
Karya: Putu Oka Sukanta
© Sepenuhnya. All rights reserved.