Puisi: Bunga Azerbaijan (Karya Kinanthi Anggraini)

Puisi "Bunga Azerbaijan" karya Kinanthi Anggraini mengilustrasikan keteguhan dan kekuatan seorang wanita serta ketaatan dalam beribadah.
Bunga Azerbaijan


Kau memakai mukena kuning lima renda
membuka cadar pada waktu sebanyak lima
menutup mahkota yang jarang terlihat mata
menelungkup dada, habis kumandang bersuara

Percayalah...
angin takkan mampu menyibak gamis yang lurus
seruncing hujanpun tak sanggup untuk menembus
akan gigihnya jubah bulu rambut yang melilit
dan subuh, dzuhur yang mampu untuk memingit

Jikalau tiba ashar, magrib  telah hadir
pada langkah jamaah dalam zikir
semangat menyambut, kala isya’ menyentil
dan kembali berpuasa, sebelum gema memanggil

Inilah azerbaijan
dengan caranya menjaga setiap jengkal keindahan
bunga yang memilih waktu untuk mekarnya mahkota
hanya kepada gema syahdu nan indah menyuara
tak ubahnya serupa kokohnya sebuah tudung
menjaga kehormatan, setiap helai kerudung.


Magetan, 10 Februari 2014

Sumber: Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018)

Analisis Puisi:
Puisi "Bunga Azerbaijan" karya Kinanthi Anggraini menghadirkan gambaran yang memikat mengenai keindahan, kekuatan, dan keteguhan dalam ekspresi simbolis yang terinspirasi dari kecantikan dan kekuatan seorang wanita yang menggunakan pakaian dan perlambang keagamaan dalam budaya Azerbaijan.

Simbolisme Pakaian dan Keagamaan: Puisi ini menggambarkan pakaian dan praktik keagamaan secara metaforis, menghadirkan mukena kuning lima renda, cadar, gamis yang lurus, jubah bulu rambut, serta langkah jamaah dalam zikir untuk menggambarkan kekuatan dan keteguhan.

Keteguhan dan Kekuatan Wanita: Penyair menggambarkan kekuatan dan keteguhan seorang wanita melalui mukena, cadar, dan pakaian yang menutupi serta melindungi dari segala situasi dan tantangan yang mungkin terjadi. Ada gambaran tentang ketahanan terhadap segala cuaca dan peristiwa dengan perumpamaan seperti "angin takkan mampu menyibak gamis yang lurus."

Ketaatan dan Spiritualitas dalam Ibadah: Puisi ini juga menyuarakan ketaatan dalam menjalankan ibadah, dengan menyebut waktu shalat yang berbeda-beda, dari Subuh hingga Isya', sebagai momen spiritual dan kesetiaan dalam beribadah.

Perumpamaan Kekuatan dan Kecantikan dalam "Bunga Azerbaijan": Penyair menggunakan perumpamaan tentang kekuatan dan kecantikan dari bunga Azerbaijan yang memilih waktu untuk mekar, serupa dengan kekokohan dan keteguhan seorang wanita yang menjaga kehormatan dan kekuatan dalam menutup auratnya.

Puisi "Bunga Azerbaijan" karya Kinanthi Anggraini adalah sebuah karya yang memadukan keindahan, kekuatan, dan spiritualitas melalui perumpamaan tentang pakaian dan praktik keagamaan dalam budaya Azerbaijan. Puisi ini mengilustrasikan keteguhan dan kekuatan seorang wanita serta ketaatan dalam beribadah, menggambarkan kekuatan dan kecantikan dalam menjaga kehormatan dan spiritualitas dalam budaya tersebut.

Kinanthi Anggraini
Puisi: Bunga Azerbaijan
Karya: Kinanthi Anggraini

Biodata Kinanthi Anggraini:
    Kinanthi Anggraini lahir pada tanggal 17 Januari 1989 di Magetan, Jawa Timur.

    Karya-karya Kinanthi Anggraini pernah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, antara lain Horison, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Basis, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lampung Post, Solopos, Bali Post, Suara Karya, Tanjungpinang Pos, Sumut Pos, Minggu Pagi, Bangka Pos, Majalah Sagang, Malang Post, Joglosemar, Potret, Kanal, Radar Banyuwangi, Radar Bojonegoro, Radar Bekasi, Radar Surabaya, Radar Banjarmasin, Rakyat Sumbar, Persada Sastra, Swara Nasional, Ogan Ilir Ekspres, Bangka Belitung Pos, Harian Haluan, Medan Bisnis, Koran Madura, Mata Banua, Metro Riau, Ekspresi, Pos Bali, Bong-Ang, Hayati, MPA, Puailiggoubat, Suara NTB, Cakrawala, Fajar Sumatera, Jurnal Masterpoem Indonesia, dan Duta Selaparang.

    Puisi-puisi Kinanthi Anggraini terhimpun di dalam buku Mata Elang Biru (2014) dan Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018). Karya-karyanya juga diterbitkan dalam cukup banyak buku antologi bersama.

    Nama Kinanthi Anggraini tertulis dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.