Puisi: Doa (Karya Mawie Ananta Jonie)

Puisi "Doa" karya Mawie Ananta Jonie menggambarkan suasana keluarga, doa sebagai ungkapan perasaan, serta trauma dan kerinduan yang timbul akibat ...
Doa


Malam keluarga kumpul dan orang sekampung,
ruangan tengah penuh yang di langkan tak bisa bergabung.

Seseorang memanjatkan doa hadirin menadahkan tangan,
aku yang pernah dibilang mati pulanglah dengan aman.

Menangis hatiku meratap untuk orang yang kucintai,
dia pergi dan dikubur karena penyakit tak terobati.

Ibunda jantungmu luka dan kuburmu siapa yang pelihara,
begitu kering begitu duka anakmu jauh di lain benua.

Semoga kembaliku hari ini awal yang akan datang,
meskipun jalan jauh dan tinggal di negeri orang.

Amsterdam, 16 Februari 2008

Analisis Puisi:
Puisi "Doa" karya Mawie Ananta Jonie menyajikan suasana keluarga yang berkumpul di malam hari, namun dengan nuansa kesedihan dan kerinduan terhadap seorang yang telah meninggal.

Atmosfer Keluarga dan Doa: Puisi dimulai dengan menggambarkan suasana keluarga yang berkumpul di ruangan tengah. Kehadiran keluarga dan doa menjadi elemen penting dalam meresapi nuansa spiritual dan kebersamaan yang ingin dicapai oleh penyair.

Doa sebagai Ungkapan Perasaan: Pembaca disajikan dengan momen doa, di mana seseorang mengangkat doa dengan menadahkan tangan. Doa ini mencerminkan ungkapan perasaan keluarga yang tengah berkumpul, dan sekaligus memberikan wadah untuk menyampaikan kerinduan dan harapan.

Trauma Kehilangan Orang Tersayang: Puisi menyentuh tema kehilangan yang mendalam. Penyair meratapi kepergian seseorang yang dicintainya, dan menyampaikan bahwa hatinya menangis meratapi orang yang meninggal karena penyakit yang tak terobati. Trauma ini tercermin dalam lirik-lirik yang penuh dengan duka.

Kerinduan Anak pada Ibunda: Lirik-lirik selanjutnya menyuarakan kerinduan seorang anak terhadap ibunya. Pembaca diberi gambaran tentang kepedihan hati ibu yang ditinggalkan, kubur yang terlupakan, dan kejauhan anak yang berada di negeri orang.

Harapan Kembalinya Anak: Penutup puisi membawa nuansa harapan. Penyair mengungkapkan doa agar kembalinya sang anak menjadi awal yang membawa berkah. Meskipun jalan panjang dan tinggal di negeri orang, doa ini menjadi ungkapan harap bagi keselamatan dan pertemuan kembali.

Puisi "Doa" karya Mawie Ananta Jonie adalah puisi yang menggambarkan suasana keluarga, doa sebagai ungkapan perasaan, serta trauma dan kerinduan yang timbul akibat kehilangan orang yang dicintai. Dalam kepedihan tersebut, puisi tetap membawa harapan pada akhirnya, menghadirkan nuansa kebersamaan spiritual yang mencerahkan dalam ketidakpastian hidup.

Puisi
Puisi: Doa
Karya: Mawie Ananta Jonie
© Sepenuhnya. All rights reserved.