Analisis Puisi:
Puisi "Ibu" menghadirkan gambaran tentang perbedaan antara nilai-nilai yang diajarkan oleh ibu dan realitas yang terjadi dalam masyarakat. Puisi ini mencerminkan ironi dan ketidakadilan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan Nilai dan Realitas: Penyair menyoroti perbedaan antara ajaran-ajaran ibu kepada anak dengan realitas yang terjadi di lingkungan sekitar. Ibu selalu mengajarkan nilai-nilai seperti bekerja keras, jujur, dan menjadi baik. Namun, puisi ini menggambarkan betapa kontrasnya nilai-nilai tersebut dengan perilaku sebagian orang di lingkungan politik dan masyarakat yang seringkali bertolak belakang.
Ironi dan Ketidakadilan: Ada ironi yang kuat dalam puisi ini, di mana nilai-nilai yang dipegang teguh oleh ibu, seperti bekerja keras, jujur, dan menjadi baik, tampak tidak lagi berlaku di dunia nyata. Penyair menyatakan bahwa meskipun ibu selalu mengajarkan kebaikan, dunia nyata menunjukkan sebaliknya: orang-orang yang tidak menjunjung tinggi nilai-nilai itu justru sering kali sukses atau bahkan mendominasi lingkungan politik.
Kritik terhadap Sistem dan Kekuasaan: Puisi ini juga menggambarkan kekecewaan terhadap sistem politik dan kekuasaan yang tampaknya tidak mempedulikan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh ibu kepada anak-anak. Ketidaksetaraan, korupsi, dan perilaku buruk dari para pemimpin yang seharusnya menjadi contoh, menjadi poin kritis dalam puisi.
Puisi "Ibu" merupakan sebuah penggambaran tentang ketidakselarasan antara ajaran moral dan realitas kehidupan di masyarakat. Penyair mengekspresikan kekecewaan terhadap ketidakadilan dan perbedaan nilai yang terjadi di lingkungan politik dan sosial.