Puisi: Kebohongan Itu Aku (Karya Nana Riskhi Susanti)

Puisi "Kebohongan Itu Aku" karya Nana Riskhi Susanti membawa kita pada perjalanan emosional seorang gadis yang mengalami perasaan penyesalan dan ...
Kebohongan Itu Aku


Seorang gadis mengurung diri
bukan karena cinta
tapi ingin alpa
pada masa lalunya:

Jari kita sembunyi
di saku-saku baju
sekali lagi, yang bisa menari
cuma ragu
kebohongan
itu aku.

Kenapa ranting rindu tak bisa ditebang
walau nyaring bunyimu, kapak dendamku
lalu jam berdenting
sudah waktunya aku berpaling
melepas lenganmu yang hangat
di punggungku
sebelum melati tak wangi lagi
sebelum kayu mengabu
sebelum daun gugur ke bumi
semoga kau tak melihatku
benar-benar dihujani batu
kali ini aku tak ragu-ragu
: kebohongan itu aku.


2008

Analisis Puisi:
Puisi "Kebohongan Itu Aku" karya Nana Riskhi Susanti membawa kita pada perjalanan emosional seorang gadis yang mengalami perasaan penyesalan dan keinginan untuk melarikan diri dari masa lalunya. Puisi ini menggambarkan konflik internal dan upaya untuk menemukan kejujuran dalam menghadapi diri sendiri.

Konflik Emosional dan Penyesalan: Puisi ini membawa kita ke dalam kehidupan seorang gadis yang terasa terjebak dan ingin mengurung diri dari masa lalunya. Terdapat penyesalan yang kuat dalam mengungkapkan keinginan untuk melarikan diri dari sesuatu yang telah terjadi.

Kontradiksi dalam Pengakuan Diri: Penyair mengungkapkan kontradiksi dalam dirinya. Gadis ini mengakui bahwa kebohongan adalah bagian dari dirinya, namun dalam pengakuan tersebut terdapat keraguan dan penyesalan yang kuat. Ini mungkin mencerminkan keinginan untuk berubah dan menemukan jati diri yang lebih jujur.

Simbolisme Alam dalam Keputusan dan Penyesalan: Puisi ini menggunakan simbolisme alam, seperti ranting rindu yang tak bisa ditebang, bunyi kapak dendam, dan keadaan sekitar yang melambangkan keputusan dan penyesalan. Ada keraguan dalam melepaskan dan melupakan masa lalu, namun juga keputusan untuk bergerak maju.

Keinginan untuk Menghadapi Konsekuensi: Pada akhir puisi, terdapat keinginan untuk menghadapi konsekuensi atas kebohongan dan tindakan sebelumnya. Gadis ini siap menghadapi hujan batu, sebuah metafora untuk konsekuensi keras dari kebohongan yang telah diakui.

Puisi "Kebohongan Itu Aku" karya Nana Riskhi Susanti adalah refleksi tentang konflik batin seorang gadis yang mengakui kebohongan dan keinginan untuk melarikan diri dari masa lalu. Puisi ini menyoroti penyesalan, kontradiksi dalam pengakuan diri, dan keinginan untuk menghadapi konsekuensi dari kebohongan tersebut. Ini menghadirkan perjalanan emosional yang kompleks dari penyesalan hingga keinginan untuk menemukan kejujuran dalam diri sendiri.

"Puisi Nana Riskhi Susanti"
Puisi: Kebohongan Itu Aku
Karya: Nana Riskhi Susanti
© Sepenuhnya. All rights reserved.