Puisi: Kenangan dan Ingatan Itu (Karya Mawie Ananta Jonie)

Puisi "Kenangan dan Ingatan Itu" karya Mawie Ananta Jonie menggambarkan perasaan rindu terhadap tempat asal dan identitas budaya dalam ....
Kenangan dan Ingatan Itu


Ketika aku pulang dan mampir di Payakumbuh
apakah yang menjadi keinginanku datang dari jauh?

Bukan penyaram atau gelamai kesukaan masa mudaku,
tapi tegur sapa pemakai baju kurungnya menyemai rindu.

Aku anak Lubuk Alung tempat kereta api bersibak jalan,
satu bersimpang ke Bukittinggi satu lagi ke Pariaman.

Lalu apa yang menjadi ingatanku dengan kedua kota ini?
yang pertama ngarainya yang kedua ombak dan badai.

Bila pekik dan teriak turunkan harga BBM terdengar lantang,
di depanku kelaparan dan kemiskinan sedang meradang.

Orang bilang kau kan punya paspor Belanda mengapa?
aku sudah lama bilang hati kami Indonesia.


Analisis Puisi:
Puisi "Kenangan dan Ingatan Itu" karya Mawie Ananta Jonie adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan rindu terhadap tempat asal dan identitas budaya dalam konteks pengalaman seorang individu yang tinggal jauh dari rumah. Puisi ini mencerminkan kompleksitas perasaan yang timbul ketika seseorang merenungkan kenangan dan ingatan tentang tempat asal dan kota-kota tertentu.

Rindu akan Tempat Asal: Puisi ini dimulai dengan pertanyaan retoris, "Ketika aku pulang dan mampir di Payakumbuh, apakah yang menjadi keinginanku datang dari jauh?" Pertanyaan ini menciptakan gambaran tentang perasaan rindu terhadap tempat asal dan kerinduan untuk kembali ke sana. Penyair merenungkan apa yang menjadi daya tarik dan keinginan utamanya saat kembali ke kota Payakumbuh.

Identitas Budaya dan Tradisi: Penyair menyatakan bahwa yang membuatnya merasa seperti pulang adalah "tegur sapa pemakai baju kurungnya menyemai rindu." Ini menciptakan gambaran tentang bagaimana identitas budaya dan tradisi tempat asalnya masih kuat dalam dirinya, dan pengalaman berinteraksi dengan orang-orang yang memelihara budaya tersebut adalah hal yang berarti baginya.

Hubungan dengan Tempat Asal: Penyair menggambarkan asal-usulnya, berasal dari Lubuk Alung, yang terletak di antara Bukittinggi dan Pariaman. Meskipun terpisah dari tempat asalnya, penyair masih memiliki hubungan emosional dengan kedua kota tersebut. Hal ini menciptakan gambaran tentang bagaimana pengalaman dan kenangan masa lalu masih berpengaruh dalam pemikiran dan perasaannya.

Ingatan yang Bermakna: Penyair merenungkan apa yang menjadi ingatannya tentang kedua kota tersebut. Pertama adalah "ngarainya," yang mungkin mengacu pada pengalaman pribadi yang berkesan di Bukittinggi. Kedua adalah "ombak dan badai," yang mungkin mengacu pada pengalaman yang mengingatkannya pada Pariaman. Ingatan tersebut menciptakan kontras antara pengalaman yang indah dan tantangan yang mungkin pernah dihadapinya di kedua tempat tersebut.

Identitas Kebangsaan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang identitas kebangsaan dan pengakuan diri sebagai warga negara Indonesia. Meskipun ada spekulasi bahwa penyair memiliki paspor Belanda, ia dengan tegas menyatakan bahwa hatinya adalah Indonesia. Ini menciptakan kesan tentang pentingnya identitas kebangsaan dan rasa cinta terhadap Indonesia dalam dirinya.

Konflik dalam Pengalaman Pribadi: Puisi ini menciptakan gambaran tentang konflik dalam pengalaman pribadi penyair, dengan menggambarkan ketidaksetaraan sosial yang ia saksikan di depannya ("kelaparan dan kemiskinan sedang meradang") sementara ada diskusi tentang harga BBM. Ini mencerminkan ketidakadilan sosial yang mungkin ditemui oleh banyak individu dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, puisi "Kenangan dan Ingatan Itu" adalah karya yang penuh dengan perasaan rindu, identitas budaya, dan perenungan tentang tempat asal. Puisi ini menciptakan gambaran tentang bagaimana kenangan dan ingatan dari masa lalu dapat memengaruhi pemikiran dan perasaan seseorang, dan bagaimana hubungan dengan tempat asal dapat membentuk identitas dan pandangan dunia seseorang.

"Puisi Mawie Ananta Jonie"
Puisi: Kenangan dan Ingatan Itu
Karya: Mawie Ananta Jonie
© Sepenuhnya. All rights reserved.