Puisi: Kopi (Karya Nirwan Dewanto)

Puisi "Kopi" karya Nirwan Dewanto menyoroti kekuatan bahasa dalam menggambarkan pengalaman manusia dengan objek sehari-hari. Puisi ini mengajak ....
Kopi

Di tangan lelaki itu, kami coba bersabar.
Namun betapa cangkir ini gemetar
oleh tubuh kami, gairah kami
yang luas seperti langit Potosi.

Menuju kami wajah lelaki itu.

Kami akan naik ke mulut lelaki itu,
aku dan kembaranku,
aku dan seteruku:
kami akan berpisah selepas leher lelaki itu:
dia ke arah malam di usus besarnya
aku ke arah matahari di peparunya.

Tak sabar lidah lelaki itu.

Namaku arus kali atau bakal salju
sebelum lelaki itu merengkuh seteruku
yang lebih hitam dari pasir pesisir
dan lebih wangi dari lavender terakhir,

dan aku betina, bening. Betapa lelaki itu
mengaduk si serbuk jantan ke dalamku.

Oleh bahang lelaki itu, aku dan seteruku
seperti tak terpisahkan lagi, tetapi

di dasar cangkir, dia sekadar bayanganku,
dan di bibir cangkir, kembaranku.

Di bawah tatapan lelaki itu
kuajari dia melayang mencari terang.

Tapi menggelayuti seluruh tubuhku dia
membutakan mataku hanya.

Kukatakan pada dia, baiklah
kita akan berpisah (mungkin aku alah)
setelah menaklukkan lidah

lelaki itu. Tapi kami cuma bisa bertarung,
bersetubuh, (makin pahit), membubung

menghujani bentang koran pagi
yang terkulai di pangkuan lelaki itu.

Penderita insomnia lelaki itu.


2007

Sumber: Jantung Lebah Ratu (2008)

Analisis Puisi:
Puisi seringkali menjadi sarana untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan refleksi atas berbagai aspek kehidupan. Salah satu puisi yang menarik perhatian adalah "Kopi" karya Nirwan Dewanto. Puisi ini menggambarkan pengalaman manusia dengan segelas kopi dan menghadirkan gambaran yang kuat dan puitis. Mari kita selami puisi ini lebih dalam.

Puisi "Kopi" dimulai dengan penekanan pada tangan seorang lelaki yang memegang cangkir kopi. Penulis menggambarkan cangkir yang gemetar akibat gairah dan antusiasme mereka yang luas seperti langit Potosi. Ada kegairahan yang menggebu-gebu dalam menyerap pengalaman kopi tersebut.

Puisi ini kemudian menggambarkan perjalanan rasa kopi di dalam tubuh sang lelaki. Penulis menggunakan metafora yang kuat untuk menggambarkan proses minum kopi itu sendiri. Ada pemisahan antara penulis, yang mengarah ke arah matahari, dan "kembaran"nya, yang mengarah ke malam di usus sang lelaki. Ada perasaan kehangatan dan sensasi yang timbul dari konsumsi kopi tersebut.

Selanjutnya, penulis menggambarkan pengalaman dalam cangkir kopi itu sendiri. Ada perpaduan antara penulis dan "kembaran"nya, yang menciptakan suasana yang tak terpisahkan namun juga menimbulkan keterpisahan. Mereka saling berjuang dan bersatu dalam pengalaman kopi yang pahit, dan bersama-sama mereka "menghujani bentang koran pagi yang terkulai di pangkuan lelaki itu". Metafora ini menggambarkan cara kopi mempengaruhi pikiran dan keterjagaan sang lelaki.

Puisi ini juga menyentuh tema insomnia, menggambarkan penderitaan sang lelaki yang tidak bisa tidur. Insomnia menjadi tema yang memberikan kesan kegelisahan dan keresahan dalam pengalaman yang dihadapi oleh sang lelaki.

Secara keseluruhan, Nirwan Dewanto berhasil menciptakan gambaran yang kuat dan puitis tentang pengalaman manusia dengan kopi. Puisi ini menggugah perasaan dan mempertanyakan arti yang terkandung dalam setiap tegukan kopi yang diminum. Melalui penggunaan bahasa yang kaya dan imajinatif, penulis menggambarkan perjalanan rasa dan pikiran yang terjadi dalam pengalaman konsumsi kopi.

Puisi "Kopi" karya Nirwan Dewanto menyoroti kekuatan bahasa dalam menggambarkan pengalaman manusia dengan objek sehari-hari. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dalam setiap pengalaman sederhana dan memahami cara emosi dan pikiran terkait dengan pengalaman sehari-hari.

Melalui puisi ini, Nirwan Dewanto mengajak pembaca untuk mengeksplorasi makna di balik pengalaman manusia dengan kopi. Puisi ini menunjukkan kekuatan kata-kata dalam menciptakan citra yang kuat dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman manusia.

Nirwan Dewanto
Puisi: Kopi
Karya: Nirwan Dewanto

Biodata Nirwan Dewanto:
  • Nirwan Dewanto lahir pada tanggal 28 September 1961 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.