Puisi: Pantai Tirta Samudra (Karya Kinanthi Anggraini)

Puisi: Pantai Tirta Samudra Karya: Kinanthi Anggraini
Pantai Tirta Samudra
(: Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Pada akhirnya, aku memilih cintamu Ari Nendra
lelaki bermata elang berpendar merah membara
menggenggam pasir putih di setiap lipatan senja
bersama buih yang berkerling serupa intan permata.

Kala itu kau memegangi kerang di dada
yang kau dapat di pesisir pantai jepara
mengingatkanku pada ucap wanita setengah baya
tentang cerita berlimpahnya bandeng dan paya-paya
bertemu Amir Hasan, kala menjalankan titah Ayahanda.

    Tugas menyebarkan agama dari Sunan Muria
    Pulau bawah gunung bernama Karimunjawa

Sementara sepiring kerang dan rajungan telah matang
berakhir di panci panas bercampur cabai dan bawang
berhias langit dengan bermacam warna layang-layang
membumbungkan kesetiaan yang tak pernah usang.

Dan akhirnya angin menyentilku bercengkerama
tak henti berlarian di letupan buih segara
berair jernih sepadan air minum biasa
membuatku tak ingin beranjak kemanapun jua.

Sembari menunggu janji, untai kalung di dada
yang satu persatu kau pintal di pantai Tirta Samudra
tempat di mana aku menemukan tambatan jiwa
karang yang berharga dari ribuan butir mutiara.

Surakarta, 9 April 2013

Sumber: Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018)


Kinanthi Anggraini
Puisi: Pantai Tirta Samudra
Karya: Kinanthi Anggraini

Biodata Kinanthi Anggraini:
    Kinanthi Anggraini lahir pada tanggal 17 Januari 1989 di Magetan, Jawa Timur.

    Karya-karya Kinanthi Anggraini pernah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional, antara lain Horison, Media Indonesia, Indopos, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Basis, Sinar Harapan, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lampung Post, Solopos, Bali Post, Suara Karya, Tanjungpinang Pos, Sumut Pos, Minggu Pagi, Bangka Pos, Majalah Sagang, Malang Post, Joglosemar, Potret, Kanal, Radar Banyuwangi, Radar Bojonegoro, Radar Bekasi, Radar Surabaya, Radar Banjarmasin, Rakyat Sumbar, Persada Sastra, Swara Nasional, Ogan Ilir Ekspres, Bangka Belitung Pos, Harian Haluan, Medan Bisnis, Koran Madura, Mata Banua, Metro Riau, Ekspresi, Pos Bali, Bong-Ang, Hayati, MPA, Puailiggoubat, Suara NTB, Cakrawala, Fajar Sumatera, Jurnal Masterpoem Indonesia, dan Duta Selaparang.

    Puisi-puisi Kinanthi Anggraini terhimpun di dalam buku Mata Elang Biru (2014) dan Bunga-Bunga Bunuh Diri di Babylonia (2018). Karya-karyanya juga diterbitkan dalam cukup banyak buku antologi bersama.

    Nama Kinanthi Anggraini tertulis dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.