Puisi: Perahu (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Perahu" membawa pembaca dalam perjalanan simbolis yang melibatkan keberanian, harapan, dan ketidakpastian. Dengan memanfaatkan metafora ...
Perahu

Di sepertiga malam buatlah satu perahu
kemudian lepaskan di atas arus yang laju
yang mengalir dari anak sungai di pipimu
menuju sebuah muara bernama rindu

Bisa juga kau titipkan sebongkah muatan
yang lahir dari endapan asa dan keinginan
sejenak biarkan ia menghilang di tikungan
lalu tunggu dengan penuh pengharapan

Lepaskan hatimu dari cengkeraman keraguan
ia serupa tali gaib yang mengikat perahu ke tepian
agar perahumu tak terbebani saat memulai pelayaran
agar perahumu lekas tiba di tanah yang dijanjikan
membawa pulang bingkisan buah tangan
saat rumahmu sepi dari tamu dan kunjungan

Perahu itu yang kelak akan menyeberangkanmu
saat tak ada kendaraan yang mau mengangkutmu.

Surakarta, 19 November 2012

Analisis Puisi:
Puisi "Perahu" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa adalah ungkapan puitis tentang perjalanan hidup, keberanian, dan harapan. Puisi ini memanfaatkan simbol perahu sebagai metafora untuk perjalanan hidup seseorang.

Metafora Perahu: Perahu dalam puisi menjadi simbol perjalanan hidup, keberanian, dan harapan. Pembuatannya di sepertiga malam mencerminkan proses yang cermat dan penuh pertimbangan untuk memulai sebuah perjalanan.

Arus yang Laju: Arus yang laju dalam puisi menggambarkan perjalanan hidup yang cepat dan penuh tantangan. Arus yang mengalir dari anak sungai di pipi menuju muara rindu memberikan dimensi romantis pada perjalanan tersebut.

Muara Bernama Rindu: Muara yang bernama rindu menciptakan makna mendalam, menunjukkan bahwa tujuan dari perjalanan hidup ini adalah mencapai keselarasan dengan hasrat dan keinginan yang mungkin terpendam.

Muatan dari Endapan Asa dan Keinginan: Sebongkah muatan yang tercipta dari endapan asa dan keinginan menjadi representasi dari impian dan harapan yang diharapkan akan terwujud selama perjalanan hidup.

Tikungan sebagai Ujian: Penggambaran tikungan dalam perjalanan mencerminkan ujian dan rintangan yang mungkin dihadapi. Keinginan untuk melepaskan muatan di tikungan menandakan kesadaran akan beban dan keberanian untuk melepaskannya.

Tali Gaib yang Mengikat: Tali gaib yang mengikat perahu ke tepian menciptakan gambaran tentang keterikatan manusia pada kehidupan dan sekaligus keberanian untuk melepaskan diri dari keterbatasan.

Perahu sebagai Penyeberang: Perahu diharapkan menjadi penyeberang hidup, membawa seseorang ke tempat yang dijanjikan. Ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan hidup atau pemenuhan impian yang diinginkan.

Ketidakpastian dan Harapan: Ungkapan tentang tunggu dengan penuh pengharapan menciptakan nuansa ketidakpastian yang disertai dengan keyakinan dan harapan yang kuat terhadap masa depan.

Puisi "Perahu" membawa pembaca dalam perjalanan simbolis yang melibatkan keberanian, harapan, dan ketidakpastian. Dengan memanfaatkan metafora perahu dan elemen-elemen puitis lainnya, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti dan tantangan dalam perjalanan hidup.

Puisi Perahu
Puisi: Perahu
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.