Analisis Puisi:
Puisi "Seperti Dedaunan" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menggambarkan sebuah perumpamaan yang kuat tentang cinta dan ketahanan.
Simbolisme Dedaunan: Dalam puisi ini, dedaunan digunakan sebagai simbol cinta yang kuat dan ketahanan dalam menghadapi tantangan. Seperti dedaunan yang tahan terhadap angin dan terik matahari, cinta yang sejati juga mampu bertahan dalam situasi yang sulit dan tidak bersahabat.
Keberanian dan Pengorbanan: Dedaunan dipuji karena keberaniannya bertahan meskipun sering kali harus berguguran dan mengalami kesulitan. Hal ini mencerminkan sifat pengorbanan dan kesetiaan yang diperlukan dalam hubungan cinta yang sejati. Dalam cinta, seseorang sering kali harus rela mengorbankan diri dan menghadapi kesulitan untuk menjaga hubungan tetap hidup.
Ketahanan dan Kebangkitan: Meskipun dedaunan mungkin gugur dan membusuk, akar tetap kuat dan siap untuk memulai kembali saat musim semi tiba. Ini mencerminkan siklus kehidupan dan kebangkitan, di mana bahkan setelah mengalami kegagalan dan kesulitan, cinta sejati dapat bangkit kembali dengan semangat yang baru.
Hubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini juga menyiratkan hubungan manusia dengan alam. Dalam melihat dedaunan sebagai bagian dari nafas dan kehidupannya, penyair menekankan bahwa kita, sebagai manusia, adalah bagian dari alam semesta yang lebih besar.
Secara keseluruhan, puisi "Seperti Dedaunan" adalah sebuah puisi yang menggambarkan keindahan, ketahanan, dan siklus kehidupan cinta. Dengan menggunakan dedaunan sebagai simbol, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti sejati dari cinta yang bertahan dan bangkit kembali dalam menghadapi segala rintangan.
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa