Puisi: Tamasya (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Puisi | Tamasya | Karya | Muhammad Rois Rinaldi |
Tamasya


Tuan, sudikah kau kuajak bertamasya
di sana ada sedebur ombak minta direnangi
kan kutunjukkan padamu karang-karang
dan ikan-ikan yang mati.

Lepaskan sepatumu, seusai hujan jalanan berlumpur
kita sisiri bilik-bilik bambu, sesekali tengoklah
dari lubang bilik anak-anak tengah menahan lapar
menanti bapaknya pulang membawa sesuap kehidupan.

Mari kita nikmati wangi oli
dan pijaran mentari yang letih
larungkan pangkatmu ke laut
Maka, kau akan mendengar
jerit nelayan menyeru namamu
tertimbun tumbukan sampah pantai.

Sebelum pulang, catatlah di sisa putih hatimu
agar kau tak lupa dan kuajak bertamasya lagi.


Cilegon, Banten, 17 November 2011

Analisis Puisi:
Beberapa hal yang menarik dari puisi "Tamasya" karya Muhammad Rois Rinaldi adalah:
  1. Ajakan Bertamasya: Puisi ini memulai dengan ajakan kepada "Tuan" untuk diajak bertamasya. Ajakan ini mencerminkan keinginan penulis untuk berbagi pengalaman dan keindahan alam dengan seseorang, mengundang untuk menjelajahi tempat-tempat yang menarik dan memikat.
  2. Penggambaran Alam: Puisi ini menghadirkan gambaran alam yang indah dan memukau. Karang-karang dan ombak yang meminta untuk direnangi menghadirkan keindahan alam laut. Pemandangan bilik-bilik bambu dan anak-anak yang menanti dengan lapar menyoroti realitas sosial yang ada.
  3. Keberpihakan pada Nelayan: Puisi ini menunjukkan kepedulian penulis terhadap nelayan dan lingkungan pesisir. Pergi ke laut, mendengar jeritan nelayan, dan menyaksikan tumpukan sampah pantai adalah cara penulis untuk mengingatkan akan masalah lingkungan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir.
  4. Pesan untuk Mengingat: Puisi ini mengakhiri dengan pesan agar "Tuan" mencatat pengalaman tamasya ini di sisa putih hatinya, sehingga tidak lupa dan dapat diajak bertamasya lagi di masa depan. Pesan ini menggambarkan pentingnya menghargai dan mengingat pengalaman-pengalaman indah dalam hidup.
Puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan dan menghargai keindahan alam, menyoroti isu sosial, dan mengingatkan akan pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan.

Muhammad Rois Rinaldi
Puisi: Tamasya
Karya: Muhammad Rois Rinaldi

Biodata Muhammad Rois Rinaldi:
  • Muhammad Rois Rinaldi lahir pada tanggal 8 Mei 1988 di Banten, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.