Puisi: Untuk sebuah Mimpi dan Arti Kata Merdeka (Karya Mawie Ananta Jonie)

Puisi "Untuk sebuah Mimpi dan Arti Kata Merdeka" menawarkan refleksi yang mendalam tentang perjuangan, pengorbanan, dan keinginan akan kebebasan ...
Untuk sebuah Mimpi dan Arti Kata Merdeka

Ketika luka luka itu masih terus meradang dengan sakitnya adikku,
aku seberangi sungai dan panjati puncak puncak gunung negerimu.

Ini untuk sebuah mimpi dan arti kata merdeka yang diperjuangkan,
dan di sini aku pernah bikin janji jika aku mati kuburlah tanpa nisan.

Waktu itu barisanmu berderap maju tanpa kata menyerah,
bersemangat sumpah “hutang darah harus dibayar dengan darah”.

Orang orang boleh saja bermimpi ya adikku tiada yang melarang,
tapi kenyataan kenyataan lain dari apa yang dirancang.

Hari ini adalah hari yang Ke-30 pernikahan kita
di bawah tenda dan senja dengan bunga merah kesumba.

Sayup sayup terdengar suara tembakan senapang jauh,
di lekuk siku jalan cinta kita bersauh.

Amsterdam, 05 Februari 2006

Analisis Puisi:

Puisi "Untuk sebuah Mimpi dan Arti Kata Merdeka" karya Mawie Ananta Jonie adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan simbolisme yang mendalam. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh dengan emosi, Jonie menggambarkan perjuangan, harapan, dan kenyataan dalam kehidupan yang kompleks.

Perjuangan dan Pengorbanan: Puisi ini mencerminkan semangat perjuangan dan pengorbanan yang mendalam. Ketika narator menyebutkan tentang luka-luka adiknya dan memutuskan untuk menempuh perjalanan, itu menjadi metafora perjalanan perjuangan untuk meraih mimpi dan arti sejati dari kata "merdeka". Pengorbanan yang diwakili oleh kematian dan janji untuk dikubur tanpa nisan menunjukkan tingkat dedikasi dan kesetiaan yang tinggi.

Mimpi dan Kenyataan: Jonie menghadirkan perbedaan antara mimpi dan kenyataan. Meskipun orang memiliki mimpi dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, kenyataan seringkali berbeda dari apa yang diharapkan. Tembakan senapang yang terdengar jauh memberi kontras dengan suasana pernikahan yang penuh harapan, menciptakan perasaan ketegangan antara impian dan realitas yang keras.

Simbolisme Bunga Merah Kesumba: Penggunaan bunga merah kesumba dalam suasana pernikahan menjadi simbol keindahan, kebahagiaan, dan harapan. Namun, kehadiran tembakan senapang mengingatkan bahwa keindahan itu juga rapuh dan rentan terhadap konflik dan kekerasan.

Semangat Perjuangan dan Kebangkitan: Puisi ini juga mencerminkan semangat perjuangan dan kebangkitan dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Meskipun ada konflik dan ketidakpastian, narator dan adiknya tetap teguh dalam keyakinan mereka untuk mengejar mimpi dan hak mereka untuk merdeka.

Kesedihan dan Keindahan: Puisi ini memadukan elemen kesedihan dan keindahan secara harmonis. Meskipun ada kesedihan dan rasa kehilangan, ada juga keindahan dalam perjuangan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Secara keseluruhan, puisi "Untuk sebuah Mimpi dan Arti Kata Merdeka" menawarkan refleksi yang mendalam tentang perjuangan, pengorbanan, dan keinginan akan kebebasan dan harapan. Melalui penggunaan bahasa yang kuat dan imajinatif, Jonie berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang kemanusiaan, perjuangan, dan arti sejati dari merdeka.

Puisi
Puisi: Untuk sebuah Mimpi dan Arti kata Merdeka
Karya: Mawie Ananta Jonie
© Sepenuhnya. All rights reserved.