Puisi: Wajah Palsu (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Puisi "Wajah Palsu" menggambarkan para calon gubernur yang menjelang pemilu melakukan upaya untuk terlihat dekat dengan rakyat. Mereka tidur di ...
Wajah Palsu


Menjelang pemilu
para calon gubernur tidur di rumah penduduk
pagi-pagi mandi menimba air di sumur
satu
dua
tiga
kejebur. Amin.


Analisis Puisi:
Puisi ini memberikan gambaran yang cukup singkat namun tajam mengenai suasana politik menjelang pemilihan umum (pemilu). Dalam konteks ini, "Wajah Palsu" dapat merujuk pada representasi atau citra yang dibuat oleh para calon gubernur, yang mungkin bisa berbeda dengan realitas atau tindakan sebenarnya.

Citra Politik: Penyair menggambarkan para calon gubernur yang menjelang pemilu melakukan upaya untuk terlihat dekat dengan rakyat. Mereka tidur di rumah penduduk dan mandi di sumur, menciptakan citra kerakyatan yang dekat dengan masyarakat.

Keheningan dan Ironi: Namun, kesan inilah yang kemudian dikontraskan dengan kesan keheningan yang tercipta setelah kejadian yang mungkin tidak diharapkan, seperti "kejebur. Amin." Secara ironis, ungkapan doa 'Amin' di sini menambahkan dimensi keanehan dan mungkin ironi dalam situasi yang seharusnya seharusnya menjadi momen serius untuk mendapatkan dukungan.

Representasi yang Tidak Sesuai: Penyair mungkin ingin menyampaikan bahwa apa yang ditampilkan oleh para calon gubernur bukan selalu sesuai dengan tindakan sebenarnya. Upaya untuk menciptakan citra atau wajah yang dekat dengan rakyat terkadang bisa terlihat palsu atau tidak otentik.

Dengan puisi singkat ini, penyair berhasil menyoroti politik representasi dan mungkin mengeksplorasi jarak antara citra yang dibuat oleh para calon politikus dengan kenyataan yang mungkin terjadi di balik layar. Dengan kejadian "kejebur" yang diakhiri dengan doa "Amin," puisi ini menampilkan ironi dalam politik yang sering kali dihadapi dalam konteks pemilu.

Muhammad Rois Rinaldi
Puisi: Wajah Palsu
Karya: Muhammad Rois Rinaldi

Biodata Muhammad Rois Rinaldi:
  • Muhammad Rois Rinaldi lahir pada tanggal 8 Mei 1988 di Banten, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.