Puisi: Aku Mencari Diriku pada Selembar Wajah (Karya Raedu Basha)

Puisi "Aku Mencari Diriku pada Selembar Wajah" karya Raedu Basha menggambarkan pencarian identitas dan hubungan antara kenangan, identitas, dan ...
Aku Mencari Diriku pada Selembar Wajah


Aku mencari diriku pada selembar wajah kenangan
satu wajah yang menancap pucuk-pucuk setiap de
guban
kemudian memarahi kegelisahan bila lekang ingatan
kepadanya, yang telah berabad lama dikebumikan
namun setiap degub meyakini ia masih hidup.

Bukan wajah ayah atau ibuku, bukan pula perem
puanku
aku tak menemukan diriku di wajah mereka
karena selembar wajah itu
merangkum semua wajah yang kurindukan
termasuk asal mula darah dagingku bermula
termasuk silsilah bagaimana hasratku mencari.

Orang-orang tak begitu jelas mengingat garis wajah
 itu
meski setiap degub mereka merangkum salam dan 
doa
setiap angin berhembus ke pohon-pohon,
burung-
burung juga lupa
mengingat wajahnya walau setiap saat bernyanyian
menyebut namanya dalam kicau-kicau paling purba.

Ia susah untuk dimuntahkan tinta ke setiap kanvas
sebab setiap pelukis akan gemetar hebat
menyentuhkan imaji dalam polesan wajah yang terlalu 
bercahaya itu
siapa dia yang kucari diriku padanya dalam ritual 
demi ritual
dalam sajak demi sajak dalam amal demi amal
dalam gerak sadar dalam ruang mimpi-mimpi indah.

Bagaimana bibirku tahan menyebutkan namanya
sedangkan pucuk jantungku lebih cepat mendegub
kannya.


Ganding Pustaka, 2015

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Mencari Diriku pada Selembar Wajah" karya Raedu Basha adalah karya sastra yang menggambarkan pencarian identitas dan hubungan antara kenangan, identitas, dan keabadian.

Pencarian Identitas: Puisi ini menggambarkan pencarian pencipta yang mencari identitasnya dalam sebuah "selembar wajah kenangan." Pencipta mencoba untuk menemukan dirinya sendiri dalam kenangan yang mungkin telah lama terlupakan atau terkubur.

Kenangan dan Hubungan: Puisi ini mencirikan kenangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari diri seseorang. Wajah yang dilihat dalam kenangan mencerminkan hubungan dengan masa lalu, warisan, dan akar-akar seseorang.

Kehidupan dan Kematian: Puisi ini menggarisbawahi konsep kehidupan dan kematian dengan referensi kepada "asal mula darah dagingku bermula" dan "ia telah berabad lama dikebumikan." Hal ini menggambarkan siklus kehidupan dan bagaimana kenangan bisa menjadi bagian yang hidup meskipun subjek yang sesungguhnya mungkin sudah meninggal.

Kesulitan dalam Pencarian: Pencarian identitas dan makna dalam puisi ini diungkapkan sebagai sesuatu yang sulit dan kadang-kadang tidak terlukis dengan mudah. Bahkan, mencoba menggambarkan wajah ini di atas kanvas bisa membuat "setiap pelukis akan gemetar hebat." Hal ini mencerminkan kompleksitas dan penghayatan dalam pencarian diri.

Keintiman dan Keterhubungan: Puisi ini juga mengekspresikan ide bahwa diri seseorang tidak hanya terbatas pada dirinya sendiri, tetapi juga terhubung dengan banyak orang yang mereka kenal. Meskipun orang-orang lain "tak begitu jelas mengingat garis wajah itu," mereka semua memiliki peran dalam menciptakan identitas seseorang.

Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan perjalanan pencarian diri, hubungan yang mendalam dengan kenangan, dan bagaimana kenangan dan identitas kita terjalin dengan orang lain. Pencarian ini bukan hanya untuk menemukan wajah yang hilang, tetapi juga untuk memahami makna dari hubungan kita dengan masa lalu dan orang-orang yang pernah kita kenal.

"Puisi Raedu Basha"
Puisi: Aku Mencari Diriku pada Selembar Wajah
Karya: Raedu Basha
© Sepenuhnya. All rights reserved.