Puisi: Berdiri Seorang Ibu (Karya Remy Sylado)

Puisi "Berdiri Seorang Ibu" karya Remy Sylado mengungkapkan perasaan, refleksi, dan harapan dari sudut pandang seorang wanita yang telah ...
Berdiri Seorang Ibu


Sakit
adalah rasa
aku tidak pernah mengerti
mengapa ada air di kelopak mata.

Kalau kau sakit
dan rambutmu putih sudah
apakah kau seperti aku juga
membayangkan ajal sebagai karunia.

Tanyakan sakit
pada seorang perempuan
ketika ia memberi buah zaman
atas ajaran nenek moyang peri cinta.

Berteriak waktu sakit
supaya jiwa terkuras
dari ketertekanan
dan ketakutan.

Hidup
menjadi indah
setelah sakit pergi sementara
dan di depan mata berdiri seorang ibu.


Analisis Puisi:
Puisi "Berdiri Seorang Ibu" karya Remy Sylado merupakan ungkapan dalam bentuk sastra yang menggambarkan perasaan dan pemikiran seorang individu, dalam hal ini seorang ibu, tentang sakit dan kehidupan. Puisi ini mengungkapkan perasaan, refleksi, dan harapan dari sudut pandang seorang wanita yang telah menghadapi berbagai aspek kehidupan.

Sakit dan Makna Kelopak Mata: Penyair menggunakan konsep sakit sebagai elemen utama dalam puisi ini. Sakit, dalam konteks puisi, adalah rasa yang mungkin tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Penyair mencoba untuk memahami makna dan esensi sakit yang sering membuat seseorang menangis. Kelopak mata menjadi simbol ekspresi emosi, khususnya rasa sakit dan kesedihan. Air di kelopak mata adalah hasil dari emosi yang mengalir.

Pemahaman terhadap Sakit: Penyair menyatakan bahwa dia tidak pernah benar-benar mengerti sakit, menekankan betapa sulitnya memahami rasa sakit dan kepedihan yang dialami oleh orang lain. Ini menciptakan perasaan empati dan pertimbangan terhadap perjuangan orang lain.

Masa Tua dan Pemikiran Tentang Ajal: Puisi mencapai kedalaman lebih lanjut ketika penyair berpikir tentang masa tua dan rambut putih. Ia merenungkan apakah dalam masa tua, seseorang seperti dirinya juga mulai mempertimbangkan kematian sebagai sebuah anugerah. Ini mencerminkan kedewasaan dalam pemikiran tentang kehidupan dan akhirat.

Perempuan dan Warisan Perempuan: Penyair menggarisbawahi pentingnya perempuan dan warisan yang mereka bawa dalam menciptakan kehidupan, dengan mengacu pada buah-buahan zaman yang mereka hasilkan dari ajaran nenek moyang peri cinta. Puisi ini memberikan penghormatan kepada peran perempuan dalam perjalanan hidup.

Kepemimpinan Emosi: Puisi ini mencerminkan bagaimana ekspresi emosi, terutama saat sakit, memungkinkan orang untuk melepaskan tekanan dan ketakutan. Mengekspresikan emosi melalui berteriak adalah cara untuk membersihkan jiwa dan mendapatkan kekuatan.

Pemulihan dan Kehidupan yang Indah: Puisi ini berakhir dengan pesan yang optimis. Setelah mengalami sakit, hidup menjadi indah. Penyair menyatakan bahwa sebuah ibu adalah sumber inspirasi yang berdiri tegak dan kuat setelah menghadapi sakit dan kesulitan. Ini mencerminkan harapan dan pemulihan setelah melalui masa sulit.

Puisi "Berdiri Seorang Ibu" karya Remy Sylado adalah ekspresi perasaan dan pemikiran seorang wanita tentang kehidupan, sakit, dan makna di baliknya. Puisi ini menggambarkan perjalanan emosional dan pemikiran yang dalam, dengan fokus pada empati, pertimbangan tentang kehidupan dan kematian, serta peran perempuan dalam menciptakan kehidupan. Puisi ini mengkomunikasikan pesan bahwa meskipun seseorang mengalami sakit dan kesulitan, kehidupan masih memiliki keindahan yang menunggu di masa depan.

Puisi Remy Sylado
Puisi: Berdiri Seorang Ibu
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.