Puisi: Doa maha kecil kepada Allah Yang Maha Besar (Karya Raedu Basha)

Puisi "Doa Maha Kecil kepada Allah Yang Maha Besar" karya Raedu Basha adalah sebuah ungkapan perasaan dan doa yang mendalam tentang keadaan orang ....
Doa maha kecil kepada Allah Yang Maha Besar


Tuhan,
kasihanilah orang-orang kecil
tipis kerempeng dada mereka rentap
terhimpit harga
tertindas lalimnya dunia dan dengus rakus penguasa
bila doa saja tak cukup, maka solat dan ibadah
kami gadaikan untuk kesejahteraan mereka.

Aku melihat pasang mata mereka sayu
terserat abu tungku terserunduk angin layu
batuk-batuk tanpa jahe, bersin-bersin menghirup debu
merekalah tumbal-tumbal politik dan ekonomi
negara ini telah bersekongkol dengan iblis
bangsa ini telah memperbudak orang-orang kecil.

Tuhan,
aku mengetuk ijabah-Mu
pada langit
pada bumi
demi orang-orang kecil
merekalah yang terlihat lesu dipetangkan amarah zaman
ketika berita TV dan Internet selalu mengobarkan pembelaan atas nama mereka,
padahal pencekal tetaplah pencekal
yang mana orang-orang tak dapat membalas dendam
kebiadaban berkeliaran dalam tenang
korupsi memborok-borokkan bumi pertiwi ini

Tuhan,
aku mengetuk ijabah-Mu
pada langit 
pada bumi
demi orang-orang kecil

Bukan! Bukan mereka yang merengek-menadahkan tangan di pinggir jalan
Bukan! Bukan mereka yang pura-pura fakir-miskin di tengah kerasnya hidup
tetapi kami semua, umat manusia
yang tak bosan-bosan menikmati derita.


Jogja, 2 Desember 2013

Analisis Puisi:
Puisi "Doa Maha Kecil kepada Allah Yang Maha Besar" karya Raedu Basha adalah sebuah ungkapan perasaan dan doa yang mendalam tentang keadaan orang-orang kecil, tertindas, dan dianiaya di tengah ketidakadilan dan ketidaksetaraan sosial. Puisi ini mengandung pesan yang kuat tentang kepedulian terhadap kaum lemah dan perlunya intervensi ilahi dalam mengatasi ketidakadilan sosial.

Tema Sosial dan Ketidaksetaraan: Puisi ini menggambarkan tema sosial yang kuat tentang ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Orang-orang kecil digambarkan sebagai korban dari sistem yang memihak kepada penguasa dan penguasaan ekonomi. Puisi ini menyoroti perbedaan drastis antara orang kaya dan orang miskin serta penderitaan yang dialami oleh mereka yang tertindas.

Ketidakberdayaan dan Pengorbanan: Puisi ini menyampaikan perasaan ketidakberdayaan orang-orang kecil dalam menghadapi tekanan ekonomi, politik, dan sosial. Mereka dihimpit oleh beban hidup yang berat dan terpaksa mengorbankan ibadah dan kehidupan spiritual mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar. Puisi ini mencerminkan pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan oleh mereka yang kurang beruntung.

Kritik Terhadap Penguasa dan Sistem: Puisi ini menyajikan kritik terhadap penguasa dan sistem yang mengorbankan orang-orang kecil demi kepentingan pribadi dan kekayaan. Puisi ini menggambarkan pemerintah dan ekonomi yang korup, serta bagaimana mereka bersekongkol dengan kejahatan dan ketidakadilan yang melanda masyarakat.

Doa dan Pengharapan: Puisi ini mencerminkan doa dan pengharapan penulis kepada Tuhan untuk merenggut penghinaan dan penderitaan orang-orang kecil. Penulis mengharapkan campur tangan ilahi untuk menghadapi ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Doa dalam puisi ini mencerminkan harapan bahwa Allah akan mendengar jeritan orang-orang yang tertindas.

Identifikasi dengan Orang-Orang Kecil: Puisi ini menciptakan rasa identifikasi dengan orang-orang kecil dan miskin. Penulis menyatakan bahwa perjuangan ini adalah milik semua umat manusia yang tak bosan-bosan menanggung derita, sehingga mengajak untuk bersatu dan berjuang bersama untuk mengatasi ketidakadilan dan ketidaksetaraan.

Makna Simbolis: Meskipun puisi ini menggambarkan situasi konkret, pesan-pesan dalam puisi dapat diartikan secara lebih luas sebagai simbol dari ketidaksetaraan sosial dan perlunya keadilan dalam masyarakat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kewajiban kita untuk membantu mereka yang kurang beruntung dan memperjuangkan keadilan.

Kesadaran Sosial: Puisi ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran sosial di kalangan pembaca terhadap realitas ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Melalui kata-kata yang kuat dan emosional, penulis berusaha merangsang empati dan tindakan untuk menciptakan perubahan positif.

Puisi "Doa Maha Kecil kepada Allah Yang Maha Besar" menghadirkan narasi yang membangkitkan rasa empati terhadap orang-orang kecil yang hidup dalam penderitaan dan ketidakadilan. Pesan-pesan mengenai kepedulian, keadilan sosial, dan perlunya perubahan menghasilkan kesan mendalam pada pembaca, mengajak mereka untuk merenungkan peran mereka dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan berempati.

Puisi: Doa maha kecil kepada Allah Yang Maha Besar
Puisi: Doa maha kecil kepada Allah Yang Maha Besar
Karya: Raedu Basha
© Sepenuhnya. All rights reserved.