Puisi: Hatiku Dua Ladang Tua (Karya Remy Sylado)

Puisi "Hatiku Dua Ladang Tua" karya Remy Sylado menciptakan gambaran tentang hati yang memiliki dua sisi yang berlawanan, dan perasaan yang ...
Hatiku Dua Ladang Tua
(Buat Seno Gumira Ajidarma)

Hatiku dua ladang tua
sejuk gunung hari bercinta
gerah pantai ganti hari bercemburu.

Kalau kau mau tabik
pergilah dengan langkah undur
agar tak tampak punggung sisa hari lalu
mataku masih terpasang di bagian muka
tak pandai meniru lakon kepiting.

Dari tanah liat pematung mencipta patung
cantik rupa seperti cerita pingkan
tapi mati tak berikan orgasme.

Aku penumpang pada istana tenahak
bisa berdiri di atas dua kebenaran berbeda
tak mesti gugup
tak mesti tegang
tiada musik yang terjemahkan makrifat ini.

Sumber: Kerygma & Martyria (2004)

Analisis Puisi:
Puisi adalah bentuk sastra yang memungkinkan penyair untuk menyampaikan perasaan dan pemikiran mereka melalui kata-kata. Dalam puisi "Hatiku Dua Ladang Tua" karya Remy Sylado, kita disajikan dengan ungkapan perasaan, keinginan, dan kebingungan dalam hati penyair. Puisi ini merenungkan perasaan yang kontradiktif dan kompleks.

Dua Ladang Tua: Puisi ini menggambarkan hati penyair sebagai "dua ladang tua." Ini menciptakan gambaran tentang hati yang memiliki dua sisi yang berbeda, seperti ladang-ladang yang mungkin menghasilkan hasil yang berbeda pula. Hati memiliki perasaan yang berlawanan, sejuk saat bercinta dan gerah saat bercemburu, menciptakan perasaan kontradiktif dalam diri penyair.

Tabik dan Langkah Undur: Puisi ini menunjukkan keinginan penyair agar seseorang pergi dengan tabik, atau selamat tinggal, tetapi dengan langkah undur, sehingga tidak terlihat punggung yang menandakan perpisahan. Ini menciptakan gambaran tentang keinginan penyair untuk menjaga keintiman dan meminimalkan perasaan kehilangan.

Mata yang Terpasang di Bagian Muka: Penyair menggunakan metafora untuk menggambarkan betapa sulitnya bagi mereka untuk meniru lakon kepiting. Ini menciptakan gambaran tentang kesulitan dalam berpura-pura atau menyembunyikan perasaan. Mata yang masih terpasang di bagian muka menciptakan gambaran ketidakmungkinan untuk menyembunyikan perasaan yang jelas terbaca.

Patung dan Orgasme: Penyair menyebutkan patung yang diciptakan oleh pematung, yang cantik secara fisik tetapi mati dan tidak memberikan orgasme. Ini menciptakan gambaran tentang kesenjangan antara penampilan fisik dan kedalaman emosi atau pengalaman yang sejati.

Pada Istana Tenahak: Penyair merenungkan keberadaan mereka sebagai penumpang pada istana tenahak. Ini menciptakan gambaran tentang keberadaan di atas dua kebenaran yang berbeda. Puisi ini menggambarkan kebingungan dan perasaan penyair yang berdiri di antara dua kebenaran yang kontradiktif.

Puisi "Hatiku Dua Ladang Tua" adalah karya yang menggambarkan perasaan, keinginan, dan kebingungan dalam hati penyair. Puisi ini menciptakan gambaran tentang hati yang memiliki dua sisi yang berlawanan, dan perasaan yang kontradiktif. Remy Sylado berhasil menyampaikan kompleksitas emosi dan pemikiran dalam kata-katanya, menciptakan gambaran tentang perasaan dan kebingungan yang ada dalam hati manusia.

Puisi: Hatiku Dua Ladang Tua
Puisi: Hatiku Dua Ladang Tua
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.