Puisi: Tadarus Kesunyian (Karya Raedu Basha)

Puisi "Tadarus Kesunyian" mengeksplorasi konflik batin, ketidakpastian, dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dan pertanyaan yang ada.
Tadarus Kesunyian

Detik detik waktu
hening membeling.

Di kesunyian ini
kujumpa wujudku beringas meraba mimpi mimpi Kahfi 
dimana kutemu dirimu dalam gelap dalam sepi
menatapku begitu tajam seperti lotot elang
tapi ada sebaris kata yang tersimpan.

Entah kalimat cinta atau kerikil Ababil yang siap kau lemparkan
ke dasar badan 
aku masih tak paham.

Aku mencoba mematah sendi
meski engah meski patah
aku pasrah menumpuli bukit duri
demi menemuimu untuk kutanyakan:
Apa sebenarnya yang kau simpan?

Walau aku tak segagah Musa menerjal batu
namun kulenguhkan langkah menelusuri Sinaimu
dimana jelmamu melebihi perkasa matahari
menumpuli penglihatan
menghanguskan badan.

Aku kan terus mendendangkan tanya pada rindu
aku kan terus menyanyikan tanya pada rindu.

Walau bibir begitu luka mengeja kata
takkan henti kulantunkan tadarus sunyi
karena waktu teramat sepi
sebab tatapmu masih tak kupahami.

Sumenep, 2006

Analisis Puisi:

Puisi "Tadarus Kesunyian" karya Raedu Basha adalah sebuah perjalanan spiritual di dalam keheningan yang mendalam, di mana penyair mencoba memahami makna dan tujuan dari keheningan tersebut.

Penjelajahan Diri di Dalam Kesunyian: Penyair menggambarkan momen-momen kesunyian yang membelenggu, tempat di mana waktu tampak berhenti bergerak. Di dalam kesunyian ini, penyair menemukan dirinya sendiri yang tengah meraba-raba mimpi-mimpi Kahfi, yang memiliki makna spiritual dan keberadaan maknawi yang mendalam.

Pertemuan dengan Diri Sendiri dan Potensi Konflik: Dalam kegelapan dan kesunyian, penyair menemui dirinya sendiri, tetapi juga pertemuan dengan potensi konflik dan pertanyaan yang belum terjawab. Pertemuan dengan dirinya sendiri seperti bertemu dengan seseorang yang tajam, yang memiliki kekuatan dan kelembutan yang menghadirkan tantangan dan pertanyaan.

Pencarian dan Ketidaktahuan: Penyair mengakui bahwa ada sebaris kata yang tersimpan, mungkin berupa kalimat cinta atau kerikil Ababil yang siap dilemparkan. Namun, penyair tidak sepenuhnya memahami atau mengetahui makna dari apa yang disimpan atau diungkapkan oleh dirinya sendiri atau orang lain.

Kepasrahan dan Penerusan Pencarian: Meskipun tidak sepenuhnya mengerti atau mampu memahami, penyair tetap menjalani perjalanan pencarian makna dan pemahaman. Dia menunjukkan keteguhan hati dalam menelusuri makna-makna yang tersembunyi, meskipun langkahnya mungkin terhambat oleh rintangan atau kesulitan.

Puisi "Tadarus Kesunyian" adalah sebuah perjalanan yang intim dan puitis di dalam dunia spiritual dan pencarian makna. Dalam keheningan, penyair mengeksplorasi konflik batin, ketidakpastian, dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dan pertanyaan yang ada. Puisi ini menunjukkan bahwa proses pencarian dan pemahaman tidaklah selalu mudah, tetapi merupakan bagian penting dari perjalanan spiritual setiap individu.

"Puisi Raedu Basha"
Puisi: Tadarus Kesunyian
Karya: Raedu Basha
© Sepenuhnya. All rights reserved.