Puisi: Batu Tapal (Karya Rivai Apin)

Puisi "Batu Tapal" karya Rivai Apin mengangkat tema identitas, perlawanan, dan pelestarian budaya.
Batu Tapal


Pengertian kita ditapali batu dari Jogja
Pengertian kita ditapali batu dari 
Jogja
Biarpun apa yang terjadi
Pengertian kita ditapali batu dari 
Jogja
Angin bangkit berembus
sarat mengandung bau
mayat-mayat dari daerah mimpi yang telah terjadi.

Ingatlah bila angin bangkü
Ingatlah bila angin bangkü
Bahwa daerah yang kita mimpikan
Telah bermayat, banyak bermayat.

Pengertian kita düapali batu dari 
Jogja
Pengertian kita düapali batu dari 
Jogja
Dan tidak ada yang dapat menggolakkannya.

Ingatlah bila angin bangkü
dan mengandung mayat
daerah yang belum didapat
Ingatlah anak yang tidak punya kebun tempat bermain
Anak yang tidak punya matahari untuk mainan.

Musuh kita dapat memuja mati
Dan merangkak di malam bertanda mati
Tapi pengertian kita tidak düapali,
tidak düapali mati.

Pengertian kita düapali batu dari 
Jogja
Daerah kebun tempat anak bermain
Dan matahari memburu awan.

Pengertian kita düapali batu dari 
Jogja
Pengertian kita düapali batu dari 
Jogja
Biarpun apa yang terjadi 
Pengertian kita düapali batu dari 
Jogja
.

Sumber: Tiga Menguak Takdir (1950)

Analisis Puisi:
Puisi "Batu Tapal" karya Rivai Apin adalah karya sastra yang mengangkat tema tentang identitas dan perlawanan. Puisi ini mencerminkan semangat pelestarian budaya dan ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan.

Identitas dan Asal Usul: Puisi ini memulai dengan kata-kata "Pengertian kita ditapali batu dari Jogja," yang mengacu pada pengertian atau identitas yang datang dari Jogjakarta. Penggunaan kata "tapal" mengimplikasikan sebuah penanda atau penutup yang memisahkan atau melindungi sesuatu. Puisi ini bisa dimaknai sebagai perasaan bangga terhadap identitas dan akar budaya.

Makna dari Batu: "Batu" dalam puisi ini bisa memiliki makna ganda. Selain sebagai simbol identitas dan budaya yang kuat, "batu" juga bisa diartikan sebagai simbol ketahanan dan keberanian. Ketika pengertian atau identitas itu ditapali dengan batu, itu bisa mencerminkan tekad untuk melindungi dan mempertahankannya.

Perlawanan Terhadap Kemunduran: Puisi ini juga mengungkapkan semangat perlawanan terhadap kemunduran atau kerusakan budaya. Kata-kata seperti "daerah yang kita mimpikan" yang "telah bermayat" menciptakan gambaran tentang kerugian yang disebabkan oleh kehilangan nilai-nilai budaya.

Pencarian Identitas: Puisi ini mengajukan pertanyaan tentang asal-usul dan kepentingan memahami akar budaya. Ini juga mengingatkan pembaca untuk selalu ingat dari mana mereka berasal dan nilai-nilai budaya yang membentuk identitas mereka.

Semangat Pelestarian: Puisi ini mengandung semangat pelestarian budaya yang kuat. Penyair ingin menjaga dan melindungi identitas mereka seperti batu yang tak bisa digolak-galikan oleh musuh.

Pesan Moral: Puisi ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan asal-usul kita dan nilai-nilai budaya yang membentuk kita. Ini juga mengajak kita untuk mempertahankan dan melindungi budaya kita dari perubahan yang merusak.

Puisi "Batu Tapal" adalah karya sastra yang mengangkat tema identitas, perlawanan, dan pelestarian budaya. Ini menciptakan gambaran tentang semangat yang kuat dalam menjaga akar budaya dan nilai-nilai yang membentuk identitas kita. Puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan memahami asal-usul kita.

Rivai Apin
Puisi: Batu Tapal
Karya: Rivai Apin

Biodata Rivai Apin:
  • Rivai Apin adalah salah satu Sastrawan Angkatan '45.
  • Rivai Apin lahir pada tanggal 30 Agustus 1927 di Padang Panjang, Sumatra Barat.
  • Rivai Apin meninggal dunia pada bulan April, 1995 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.