Puisi: Bingkai-Bingkai (Karya Remy Sylado)

Puisi "Bingkai-Bingkai" karya Remy Sylado mengajak pembaca untuk merenungkan kompleksitas hubungan manusia dengan cinta, kejujuran, kebenaran, dan ...
Bingkai-Bingkai

Kita adalah perwujudan, bukan gagasan
Lahir dari cermin keindahan yang rusak
Oleh kemauan-kemauan badan yang gelojoh
Satu dalam bentuk duri pada batang mawar
Berpanjang ditutur kendati singkat wanginya.

Ini bingkai yang mengepung batin
Bahwa cinta mesti lahir dari ketulusan
Tapi ketulusan juga menangkal kejujuran
Dalam kejujuran orang berharap kebenaran
Dalam kebenaran kita benci melihat kenyataan
Dalam kenyataan kita bercermin pada kekurangan
Dan kekurangan membawa kita pada kesedihan
Kita menangis sebab kita tidak merdeka.

Bingkai pertama kemerdekaan
Ada dalam putus belenggu rasa dijajah
Bingkai kedua kemerdekaan
Ada dalam putus belenggu rasa bersalah
Kita dibenarkan oleh cinta.

Sumber: Kerygma & Martyria (2004)

Analisis Puisi:
Puisi "Bingkai-Bingkai" karya Remy Sylado adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas hubungan manusia dengan cinta, kejujuran, kebenaran, dan kemerdekaan. Melalui metafora bingkai, penyair membawa pembaca dalam refleksi mendalam tentang kondisi batin manusia dalam menghadapi realitas kehidupan.

Metafora Bingkai sebagai Simbol Keterbatasan dan Ketulusan: Dalam puisi ini, bingkai diibaratkan sebagai pembatas atau batasan yang mengelilingi batin manusia. Bingkai-bingkai tersebut mencerminkan pembatasan yang tercipta oleh realitas dan kemauan-kemauan badan yang gelojoh. Namun, bingkai juga menggambarkan ketulusan dan kejujuran yang harus ada dalam hubungan cinta.

Kompleksitas Hubungan Manusia dengan Cinta: Penyair menggambarkan kompleksitas hubungan manusia dengan cinta melalui interplay antara ketulusan, kejujuran, kebenaran, dan kemerdekaan. Pembaca disajikan dengan serangkaian proses pikir yang melibatkan berbagai aspek emosi dan psikologis manusia dalam menjalani hubungan dan menghadapi realitas kehidupan.

Refleksi tentang Kemerdekaan dan Cinta: Puisi ini juga menyiratkan refleksi tentang makna kemerdekaan yang lebih dalam. Kemerdekaan tidak hanya berarti terbebas dari belenggu politik atau fisik, tetapi juga dari belenggu emosi dan kebingungan batin. Penyair menegaskan bahwa cinta memiliki peran penting dalam membawa manusia menuju kemerdekaan yang sejati.

Perjalanan Menuju Kemerdekaan: Dengan menyajikan dua bingkai kemerdekaan, penyair menggambarkan perjalanan menuju kemerdekaan yang melibatkan pembebasan diri dari belenggu rasa dijajah dan rasa bersalah. Cinta dipandang sebagai pendorong utama yang memungkinkan manusia untuk meraih kemerdekaan tersebut dengan membebaskan diri dari beban-beban emosional yang membelenggu.

Puisi "Bingkai-Bingkai" karya Remy Sylado adalah sebuah karya sastra yang mengajak pembaca untuk merenungkan kompleksitas hubungan manusia dengan cinta, kejujuran, kebenaran, dan kemerdekaan. Melalui penggunaan metafora bingkai, penyair menggambarkan perjalanan batin manusia dalam menghadapi realitas kehidupan dan menemukan makna kemerdekaan yang sejati melalui cinta dan kejujuran. Puisi ini menjadi refleksi yang mendalam tentang kondisi manusia dan perjuangannya untuk mencapai kebebasan dan kebenaran dalam kehidupan.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Bingkai-Bingkai
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.