Puisi: Cenderamata (Karya Remy Sylado)

Puisi: Cenderamata Karya: Remy Sylado
Cenderamata


Silsilahku adalah cenderamata duka
Lelaki tua atau muda apa beda
di taut sama dipermainkan gelombang
Aku pedulikan tanah tepi untuk melempar sauh
kerna tidak terus-terusan menjadi bedebah
dalam mimpi buruk algojo berhidung Belanda.

Di tanah air atau di bukan kampung halaman
mati jadi soal jika kemiskinan mukim di jiwa
Kukenang itu saban matari pamit di siang
Kalau ada gunung tak perlu didaki
ceritakan padaku jalannya
Aku memilih menangis di situ
Ibuku sudah menangis di Soputan.

Barangkali sukacita menggilir dukacita
bagai usai hujan mesti datang terang
Harapan adalah lagu lemah lembut
dalam silsilah baruku kubuat cenderamata ini.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Cenderamata
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.