Puisi: Condition (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Condition" Sitor Situmorang menggambarkan keadaan kehidupan dengan kehangatan dan kekecewaan, keberpisahan dan rindu. Dengan bahasa yang ....
Condition


Kami telah berharap dengan kehangatan tunas di musim hujan, dan bila kami kecewa seperti anak, tidak pun karena kebohongan lagi, hanya karena ketiadakamanan kata, perumus ingin berhubungan dalam balutan pengertian.

Juga perpisahan tiada lagi menyedihkan sejak mati sendiri tak mematikan rindu, ya, rindulah nafas yang menguap dari segala yang kami belai atau hancurkan, sejak kami melepaskan hak merasa asing di pembuangan, sejak pembuangan itu saja Yang merasakan raut senja dan fajar benda yang dilupakan dan memberati diri ....


Analisis Puisi:
Puisi "Condition" karya Sitor Situmorang menghadirkan lapisan makna yang mendalam dan kompleks. Dengan bahasa yang sederhana, namun penuh dengan refleksi dan pengandaian, Sitor Situmorang menciptakan sebuah karya yang merayakan kehidupan dengan segala nuansa, dari kehangatan hingga kekecewaan.

Kehangatan Tunas di Musim Hujan: Puisi ini dimulai dengan gambaran kehangatan tunas di musim hujan. Tunas di sini dapat diartikan sebagai simbol harapan dan kehidupan yang selalu tumbuh meskipun diiringi oleh hujan, yang bisa mencerminkan tantangan dan ujian dalam hidup.

Kekecewaan seperti Anak dan Ketidakamanan Kata: Puisi menyampaikan perasaan kekecewaan seperti anak, yang mungkin merujuk pada ketulusan dan ketidakmampuan untuk menyembunyikan perasaan. Ketidakamanan kata juga mungkin mengacu pada kesulitan dalam menyampaikan atau merumuskan perasaan secara tepat.

Perpisahan yang Tak Lagi Menyedihkan: Puisi menyatakan bahwa perpisahan tidak lagi menyedihkan sejak "mati sendiri tak mematikan rindu." Pernyataan ini bisa diartikan sebagai pemahaman bahwa kepergian atau perubahan tidak selalu berarti kehilangan sepenuhnya, dan bahwa kenangan dan rindu tetap hidup bahkan setelah perpisahan.

Ketidakamanan Kata dalam Balutan Pengertian: Penekanan pada ketidakamanan kata dan keinginan untuk berhubungan dalam balutan pengertian menciptakan perasaan komunikasi yang mendalam. Puisi ini merangsang pemikiran tentang bagaimana bahasa seringkali tidak mampu sepenuhnya menyampaikan kompleksitas perasaan dan pengalaman.

Rindu sebagai Nafas yang Menguap: Konsep rindu disajikan sebagai nafas yang menguap dari segala yang kita belai atau hancurkan. Ini dapat diartikan sebagai bagaimana perasaan rindu dapat menyatu dengan segala aspek kehidupan, baik yang kita pelihara atau yang telah kita lepaskan.

Pembuangan yang Merasakan Senja dan Fajar: Pembuangan di sini dapat diartikan sebagai pembebasan dari hak untuk merasa asing. Dalam konteks ini, pembuangan bukanlah sesuatu yang sepenuhnya negatif, melainkan merupakan langkah untuk merasakan segala nuansa kehidupan, baik senja yang melambangkan akhir atau fajar yang melambangkan awal.

Puisi "Condition" Sitor Situmorang menggambarkan keadaan kehidupan dengan kehangatan dan kekecewaan, keberpisahan dan rindu. Dengan bahasa yang sederhana, namun sarat dengan makna filosofis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kompleksitas manusia dan hubungannya dengan dunia.

Puisi Sitor Situmorang
Puisi: Condition
Karya: Sitor Situmorang
© Sepenuhnya. All rights reserved.