Puisi: Lagu Gadis Itali (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Lagu Gadis Itali" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya sastra yang mengangkat tema cinta, kerinduan, dan perpisahan.
Lagu Gadis Itali
(Buat Silvana Maccari)


Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Jika musimmu tiba nanti
Jemputlah abang di teluk Napoli

Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Sedari abang lalu pergi
Adik rindu setiap hari

Kerling danau di pagi hari
Lonceng gereja bukit Itali
Andai abang tak kembali
Adik menunggu sampai mati

Batu tandus di kebun anggur
Pasir teduh di bawah nyiur
Abang lenyap hatiku hancur
Mengejar bayang di salju gugur.


Analisis Puisi:
Puisi "Lagu Gadis Itali" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya sastra yang mengangkat tema cinta, kerinduan, dan perpisahan. Melalui penggunaan gambaran alam, simbolisme, dan narasi yang sederhana, penyair menggambarkan perasaan gadis Italia yang merindukan sang abang yang pergi.

Latar Belakang dan Tema: Puisi ini menggambarkan perasaan seorang gadis Italia yang merindukan sang abang yang telah pergi meninggalkannya. Tema cinta dan perpisahan menjadi sentral dalam puisi ini, dan penyair mengolahnya dengan menggunakan gambaran alam yang indah.

Lanskap Italia dan Simbolisme: Puisi ini dimulai dengan gambaran "Kerling danau di pagi hari, Lonceng gereja bukit Itali," yang menciptakan suasana lanskap Italia yang tenang dan indah. Gambaran ini tidak hanya berfungsi sebagai latar belakang fisik, tetapi juga memiliki makna simbolis. Danau, lonceng gereja, dan bukit Itali melambangkan keindahan dan ketenangan alam yang menciptakan suasana romantis dan melambangkan perasaan cinta.

Rasa Kerinduan dan Harapan: Melalui repetisi kalimat "Jika musimmu tiba nanti, Jemputlah abang di teluk Napoli," penyair menunjukkan rasa kerinduan yang mendalam dan harapan gadis Italia untuk bertemu dengan sang abang saat musim tiba. Harapan ini mencerminkan keyakinan dan hasrat gadis tersebut untuk dapat bertemu kembali dengan orang yang dicintainya.

Perasaan Kehilangan dan Kesetiaan: Namun, dalam pengembangan selanjutnya, penyair juga menggambarkan rasa kehilangan yang mendalam. Dengan kalimat "Sedari abang lalu pergi, Adik rindu setiap hari," penyair menunjukkan bahwa abang telah pergi dan gadis tersebut merindukannya setiap hari. Kesetiaan gadis tersebut pada sang abang ditunjukkan oleh perasaan rindunya yang tak pernah reda.

Pengorbanan dan Keyakinan: Kemudian, penyair menyoroti pengorbanan gadis Italia yang menunggu abangnya bahkan jika ia tidak kembali. Dalam kalimat "Andai abang tak kembali, Adik menunggu sampai mati," tergambar pengorbanan dan kesetiaan gadis tersebut dalam menunggu kehadiran sang abang, bahkan jika itu berarti menunggu sampai ajal menjemputnya.

Keputusasaan dan Kehancuran: Pada bagian akhir puisi, penyair menggambarkan penderitaan gadis Italia yang semakin mendalam. Dengan kalimat "Batu tandus di kebun anggur, Pasir teduh di bawah nyiur, Abang lenyap hatiku hancur, Mengejar bayang di salju gugur," penyair menggambarkan keputusasaan gadis tersebut yang merasakan kehancuran hatinya karena sang abang tidak kembali.

Gaya Penulisan: Puisi ini ditulis dengan gaya narasi yang sederhana dan lugas. Penggunaan repetisi kalimat dan gambaran alam memberikan efek emosional yang kuat. Pilihan kata yang singkat dan jelas memperkuat nuansa perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair.

Puisi "Lagu Gadis Itali" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan cinta, kerinduan, pengorbanan, dan kehilangan. Melalui gambaran alam, simbolisme, dan penggunaan kalimat yang sederhana, penyair berhasil menyampaikan perasaan dalam rangkaian peristiwa yang melibatkan gadis Italia yang merindukan sang abang.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Lagu Gadis Itali
Karya: Sitor Situmorang
© Sepenuhnya. All rights reserved.