Puisi: Pada Suatu Hari (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Pada Suatu Hari" mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, kesibukan, dan kesadaran akan momen-momen penting dalam hidup.
Pada Suatu Hari

Pada suatu hari aku tak sempat membaca Air
kesibukan jam menyeret langkah menyusuri lembah
dari jauh kubaca Air mengalir menuju hilir
menghanyutkan peristiwa:
tragedi manusia!

Pada suatu hari aku tak sempat mereguk Air
padahal gericik-Nya selalu saja mengundang dahaga
sejauh burung terbang, Air juga yang dirindukan:
perasan keringat dan kesadaran!

Pada suatu hari merpati membawa kabar:
ada yang tergadai oleh geriap waktu
dan tahu di mana-mana Air
banjir airmata!

Jambi, Akhir Desember 2005

Analisis Puisi:

Puisi "Pada Suatu Hari" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran tentang kehidupan, kesibukan, dan kesadaran akan hal-hal yang penting namun sering terabaikan.

Tema Kehidupan dan Keseharian: Puisi ini mengeksplorasi tema kehidupan sehari-hari dan kesibukan yang sering menghalangi kita untuk merenung dan menghargai momen-momen penting dalam hidup. Penyair menggambarkan bagaimana kesibukan dan rutinitas sehari-hari bisa menghalangi kita untuk merasakan dan menghargai keindahan hidup.

Simbolisme Air: Air dalam puisi ini merupakan simbol kehidupan, kesadaran, dan peristiwa yang mengalir tanpa henti. Meskipun begitu pentingnya, penyair menggambarkan bagaimana kita seringkali tidak sempat untuk benar-benar "membaca" dan "mereguk" makna kehidupan dan pengalaman yang dialami.

Kehadiran Tragedi dan Kesedihan: Melalui penggambaran "tragedi manusia" dan "banjir airmata", penyair menghadirkan kesadaran akan keberadaan penderitaan dan kesedihan di sekitar kita. Hal ini mengingatkan pembaca bahwa kehidupan tidak selalu indah dan bahwa ada momen-momen yang penuh dengan penderitaan dan kehilangan.

Kesadaran akan Waktu: Penyair juga menyoroti konsep waktu dan bagaimana kita sering kali terjebak dalam aliran waktu yang terus berjalan, tanpa menyadari bahwa ada momen-momen berharga yang terlewatkan atau tergadai oleh kesibukan dan rutinitas.

Gaya Bahasa dan Ekspresi: Dimas Arika Mihardja menggunakan bahasa yang kaya akan imaji dan metafora untuk menyampaikan pesannya. Gaya bahasanya yang padat dan puitis memberikan kedalaman pada pengalaman yang digambarkan dalam puisi.

Puisi "Pada Suatu Hari" mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, kesibukan, dan kesadaran akan momen-momen penting dalam hidup. Dengan penggunaan simbolisme yang kuat dan bahasa yang puitis, penyair menggambarkan pentingnya untuk memperhatikan, menghargai, dan merenungkan makna kehidupan yang sebenarnya.

"Puisi Dimas Arika Mihardja"
Puisi: Pada Suatu Hari
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.