Puisi: Panorama Senja (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Panorama Senja" menghadirkan perubahan musim, simbolisme, serta suasana ketenangan, puisi ini mengingatkan kita akan kebesaran dan ...
Panorama Senja
(buat sahabat batinku)


Alam diam-diam menyediakan kearifan
sebelum matahari merendah, warna pelangi menari
mewarnai sanubari. Angin mengendap
mengusap daun-daun jati.

Bukit terkadang tersaput kabut
jalan pendakian terjal dan berbatu
sungai tak lelah menggericikkan bulir air
menuju ke muara atau ke laut
tempat segala cinta bertaut.

Saat matahari merendah
kabut bersujud di atas tanah basah
embun meneteskan kilaunya pada musim pancaroba
mendesahkan risalah dan berjuta kisah.


Jambi, 2010

Analisis Puisi:
Puisi "Panorama Senja" karya Dimas Arika Mihardja menampilkan lukisan puitis yang menakjubkan tentang keindahan senja dan alam. Dengan menggambarkan panorama alam saat senja tiba, penyair mengekspresikan keagungan alam dan kedalaman makna yang terkandung di dalamnya.

Keindahan Alam: Penyair dengan indahnya menggambarkan keindahan alam saat matahari merunduk, memunculkan warna-warna pelangi yang memainkan tarian warna di langit. Hal ini melambangkan betapa alam menawarkan keajaiban warna yang memikat, memperlihatkan kearifan alam yang tak terbandingkan.

Perubahan Musim: Puisi ini menyoroti perubahan musim, khususnya saat musim pancaroba, ketika kabut bersujud di atas tanah basah dan embun memancarkan kilau yang menakjubkan. Penyair dengan indah menciptakan gambaran akan proses alam yang mengalami transformasi, memperlihatkan betapa setiap elemen alam memiliki keunikan dan kecantikan tersendiri dalam perubahan musim.

Simbolisme Alam: Penggunaan sungai, jalan pendakian, dan bukit yang tersaput kabut bukan hanya gambaran fisik, tetapi juga simbol dari perjalanan hidup. Mereka bisa diartikan sebagai tantangan, kehidupan, dan perjalanan manusia yang tak pernah lurus, sering berbatu, dan terkadang tertutup kabut kesulitan.

Rasa Ketenangan: Melalui deskripsi alam yang damai dan indah, puisi ini memberikan rasa ketenangan dan kedamaian. Angin yang mengusap daun-daun jati, sungai yang menggericik, serta panorama senja, semua itu menciptakan suasana yang mendamaikan.

Penegasan Kebesaran Alam: Penyair menyoroti kebesaran alam dan keindahan yang seringkali luput dari perhatian kita. Melalui penekanan pada detail-detail alam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung atas keajaiban alam yang sering terlupakan dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi "Panorama Senja" adalah puisi yang menggambarkan keajaiban alam pada senja, memberikan gambaran yang indah dan mendalam tentang keberagaman dan keunikan alam. Dengan menghadirkan perubahan musim, simbolisme, serta suasana ketenangan, puisi ini mengingatkan kita akan kebesaran dan keindahan alam yang sering kali terabaikan dalam kesibukan kehidupan manusia.

"Puisi Dimas Arika Mihardja"
Puisi: Panorama Senja
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.