Puisi: Pantun Berkait 1993 (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Pantun Berkait 1993" karya Sitor Situmorang mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas hubungan manusia, perjuangan dalam ...
Pantun Berkait 1993
(untuk Cl. S)

Rambutmu riam di gunung
Rinduku lumut di laut
Oleh pandang hati terbingung
Oleh senyumnya hati terpaut.

Rambutku riam di gunung
Rindumu lumut di laut
Dalam pelukmu diri terkurung
Pandang beradu dihadang maut.

Rambutmu riam di gunung
Rinduku lumut di laut
Di alismu ombak menggulung
Terumbu karang badan menyambut.

Rambutku riam di gunung
Rindumu lumut di laut
Dalam ragu inginmu terselubung
Enggan berpisah enggan berpaut.

Analisis Puisi:

Puisi "Pantun Berkait 1993" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan cinta, kerinduan, dan kebingungan antara dua insan yang saling mencintai. Sitor Situmorang, melalui penggunaan pantun tradisional dengan pola berkait, menghadirkan keindahan bahasa serta kedalaman emosional dalam puisinya.

Keindahan Alam sebagai Metafora Cinta: Dalam setiap baitnya, Situmorang menggunakan gambaran alam yang indah sebagai metafora dari perasaan cinta dan kerinduan yang dialami oleh dua insan. Gambaran seperti "rambutmu riam di gunung" dan "rinduku lumut di laut" menghadirkan citra alam yang kuat, memberikan warna dan kekuatan pada perasaan yang diungkapkan.

Keterkaitan yang Rumit antara Dua Hati: Pantun ini menggambarkan keterkaitan yang rumit antara dua hati yang saling mencintai. Meskipun ada kerinduan yang mendalam, namun juga ada keraguan dan kebingungan dalam hubungan mereka. Hal ini tercermin dari baris-baris yang menunjukkan perasaan terbingung, terpaut, dan terkurung di antara keterikatan dan keraguan.

Perjuangan dalam Cinta: Dalam pantun ini, Situmorang menggambarkan perjuangan dan keteguhan hati dalam cinta. Meskipun ada ragu-ragu dan tantangan yang dihadapi, namun kedua hati enggan untuk berpisah dan enggan untuk kehilangan satu sama lain. Ini mencerminkan kekuatan dan keteguhan dalam cinta yang sejati.

Keharmonisan dalam Konflik: Meskipun terdapat konflik dan perbedaan dalam hubungan, namun terdapat keharmonisan dan keseimbangan yang terjaga dalam puisi ini. Situmorang menciptakan kesan bahwa konflik dan keraguan adalah bagian alami dari hubungan, namun cinta tetap menjadi perekat yang kuat di antara keduanya.

Penggunaan Bahasa yang Indah: Pantun Berkait 1993 memperlihatkan kepiawaian Situmorang dalam menggunakan bahasa yang indah dan bermakna. Pola berkait dalam puisi ini memberikan ritme dan keharmonisan yang memikat, sementara penggunaan kata-kata yang kaya metafora memberikan kedalaman dan keindahan pada pengalaman cinta yang digambarkan.

Puisi "Pantun Berkait 1993" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya sastra yang memukau dengan keindahan bahasa dan kedalaman emosionalnya. Melalui gambaran alam dan perasaan cinta yang rumit, Situmorang mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas hubungan manusia, perjuangan dalam cinta, dan kekuatan penghubung yang ada di antara keterikatan dan keraguan. Puisi ini menunjukkan bahwa meskipun cinta kadang-kadang rumit dan penuh dengan tantangan, namun keindahan dan keharmonisan dapat ditemukan dalam pertemuan dua hati yang saling mencintai.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Pantun Berkait 1993
Karya: Sitor Situmorang
© Sepenuhnya. All rights reserved.