Puisi: Perihal Mencintaimu (Karya Sam Haidy)

Puisi "Perihal Mencintaimu" menggambarkan tantangan dalam menyatakan cinta dan menjelaskan bahwa ada hambatan yang mungkin mencegah ungkapan perasaan.
Perihal Mencintaimu


Perihal mencintaimu
Sedari awal aku sudah
Membiarkanmu tahu

Hanya saja memang ada
Yang belum dapat
Terkatakan
Dan
Ternyatakan

Karena waktu
Belum memberi kita
Restu.


Analisis Puisi:
Puisi ini adalah sebuah ungkapan yang sederhana tetapi penuh makna mengenai perasaan cinta yang belum terungkap sepenuhnya. Dalam beberapa baris pendek, penyair berhasil menangkap kompleksitas perasaan cinta yang tak terucapkan dengan jelas.

Pendek dan Padat: Puisi ini terdiri dari beberapa baris yang singkat. Dalam kepadatan kata-kata, penyair menggambarkan perasaan yang belum terungkapkan sepenuhnya.

Keberanian dalam Mencintai: Di baris pertama, penyair menyatakan keberaniannya untuk mencintai, memberikan penekanan pada perasaan yang sejak awal telah diungkapkan. Hal ini menunjukkan kejelasan perasaan tanpa ragu.

Keterbatasan dan Penundaan: Baris berikutnya menyoroti keterbatasan untuk menyampaikan perasaan sepenuhnya karena suatu alasan, yang mungkin berkaitan dengan situasi atau waktu yang belum tepat.

Restu Waktu: Puisi menekankan pentingnya waktu dalam hubungan. Restu waktu menyoroti keterbatasan atau hambatan yang mungkin menghalangi perasaan untuk diungkapkan atau hubungan untuk berkembang.

Kesederhanaan sebagai Kekuatan: Meskipun singkat, puisi ini membangun kekuatan dalam kesederhanaannya. Ia merangkum perasaan yang kompleks dengan kalimat-kalimat yang singkat dan jujur.

Puisi ini menggambarkan tantangan dalam menyatakan cinta dan menjelaskan bahwa ada hambatan yang mungkin mencegah ungkapan perasaan. Puisi ini menekankan pentingnya waktu dan keterbatasan dalam merenungkan hubungan dan perasaan cinta, menyiratkan bahwa waktulah yang akan memberikan kejelasan dan arah pada hubungan ini.

Puisi: Perihal Mencintaimu
Puisi: Perihal Mencintaimu
Karya: Sam Haidy
© Sepenuhnya. All rights reserved.