Puisi: Tatahan Pesan Bunda (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Tatahan Pesan Bunda" karya Sitor Situmorang menggambarkan kerinduan, cinta, dan rasa syukur anak kepada ibunya. Gaya bahasanya yang tulus ...
Tatahan Pesan Bunda


Bila nanti ajalku tiba
kubur abuku di tanah Toba
di tanah danau perkasa
terbujur di samping Bunda

Bila ajalku nanti tiba
bongkah batu alam letakkan
pengganti nisan di pusara
tanpa ukiran tanpa hiasan

kecuali pesan mahasuci
restu Ibunda ditatah di batu:
Si Anak Hilang telah kembali!
Kujemput di pangkuanku!


Paris, April 1998

Analisis Puisi:
Puisi "Tatahan Pesan Bunda" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan perasaan penghormatan dan kasih sayang seorang anak terhadap ibunya. Dalam analisis ini, kita akan menggali makna, gaya bahasa, dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Tema Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah cinta dan hubungan antara seorang anak dan ibunya. Puisi ini menggambarkan kerinduan dan penghargaan anak terhadap ibunya.

Narasi Puisi: Puisi ini menceritakan tentang persiapan seorang anak untuk menghadapi ajalnya. Ia merencanakan pemakamannya di Tanah Toba, dan di pusaranya, ia ingin meletakkan sebuah batu alam yang simpel sebagai pengganti nisan. Batu tersebut hanya akan diukir dengan pesan suci yang diberikan oleh ibunya.

Gaya Bahasa: Sitor Situmorang menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, tetapi memadukan kata-kata dengan penuh makna dan emosi. Gaya bahasanya yang tulus mencerminkan perasaan kasih sayang dan hormat kepada ibu.

Simbolisme: Batu alam yang dijadikan pengganti nisan adalah simbol dari kesederhanaan dan keterikatan anak terhadap ibunya. Pesan yang akan diukir di batu tersebut melambangkan pesan mahasuci dan berharga yang diterima dari ibu.

Pesan Puisi: Pesan utama dalam puisi ini adalah penghargaan yang dalam terhadap peran ibu dalam hidup seseorang. Ia ingin mengabadikan rasa cintanya kepada ibunya di makamnya. Puisi ini juga mencerminkan keyakinan akan pertemuan di dunia lain dan rasa kerinduan anak kepada ibunya.

Puisi "Tatahan Pesan Bunda" adalah ungkapan penghormatan seorang anak kepada ibunya. Puisi ini menggambarkan kerinduan, cinta, dan rasa syukur anak kepada ibunya. Gaya bahasanya yang tulus dan simbolisme batu alam dan pesan mahasuci menambahkan kedalaman makna puisi ini. Melalui karya ini, Sitor Situmorang merayakan ikatan kuat antara ibu dan anak yang tidak terpisahkan, bahkan oleh kematian.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Tatahan Pesan Bunda
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada tanggal 2 Oktober 1923.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia di Apeldoorn, Belanda, pada tanggal 21 Desember 2014 (pada usia 91 tahun).
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.