Puisi: Tugu (Karya Rivai Apin)

Puisi "Tugu" karya Rivai Apin memotivasi pembaca untuk tidak menyerah di tengah kegagalan dan kekecewaan.
Tugu


Bila rumah dan mimpi telah hancur
Jangan kaukatakan:
Binatang-binatang pada mati, semuanya keindahan pada redup
Dan kau telah sendirian menghadapi kenyataan. Tapi ingat!
Ini waktu akan punya tugu, berukirkan kata mula dan kata akhir.

Jangan ada yang pulang dengan darah dan air mata
Tapi sirami bumi, semuanya ini akan bangunkan kegemilangan
Batu kekalahan di atas batu kekalahan
Sekali waktu nanti akan menugu
di mana kita yang mengukir kemenangan.


Sumber: Tiga Menguak Takdir (1950)

Analisis Puisi:
Puisi "Tugu" karya Rivai Apin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjuangan dan harapan dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan kekecewaan dan kegagalan.

Tema Sentral: Tema sentral dalam puisi ini adalah ketekunan, harapan, dan semangat untuk terus berjuang meskipun menghadapi kegagalan dan kekecewaan dalam hidup. Puisi ini mengajak pembaca untuk tidak menyerah di tengah kenyataan yang sulit.

Simbolisme Tugu: Tugu yang disebutkan dalam puisi ini adalah simbol harapan dan tekad untuk membangun sesuatu yang lebih baik di masa depan. Ini adalah gambaran tentang kemampuan manusia untuk bangkit kembali dan memahat jejak kemenangan di atas batu kekalahan.

Gaya Bahasa: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana namun mengesankan dalam puisi ini. Pemilihan kata-kata seperti "waktu akan punya tugu" dan "kata mula dan kata akhir" memberikan nuansa mendalam pada puisi ini. Selain itu, ada penggunaan repetisi dalam kalimat pertama yang menguatkan pesan puisi.

Perlawanan Terhadap Kegagalan: Puisi ini menggambarkan semangat perlawanan terhadap kegagalan. Penyair menekankan pentingnya untuk tidak menyerah bahkan ketika menghadapi kehancuran dan kenyataan yang sulit.

Pesan Tentang Keabadian: Pesan utama dalam puisi ini adalah bahwa meskipun kekalahan dan kegagalan adalah bagian dari hidup, kemampuan manusia untuk membangun dan mencapai kemenangan adalah tanda keabadian. Puisi ini mengajak pembaca untuk tidak mengubur harapan, tetapi untuk terus berjuang dan membangun masa depan yang lebih baik.

Puisi "Tugu" adalah karya sastra yang memotivasi pembaca untuk tidak menyerah di tengah kegagalan dan kekecewaan. Dengan simbolisme tugu yang kuat, puisi ini menggambarkan semangat perjuangan dan harapan manusia untuk memahat jejak kemenangan di atas batu kekalahan. Ini adalah sebuah pesan tentang keabadian dan kemampuan manusia untuk bangkit kembali dalam menghadapi tantangan hidup.

Rivai Apin
Puisi: Tugu
Karya: Rivai Apin

Biodata Rivai Apin:
  • Rivai Apin adalah salah satu Sastrawan Angkatan '45.
  • Rivai Apin lahir pada tanggal 30 Agustus 1927 di Padang Panjang, Sumatra Barat.
  • Rivai Apin meninggal dunia pada bulan April, 1995 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.