Puisi: Buku Harian yang Koyak (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi: Buku Harian yang Koyak Karya: Dimas Arika Mihardja
Buku Harian yang Koyak
(: Aceh, Jogja, Sidoarjo)


Di aceh, Nuruddin Ar Raniri - Hamzah Fansuri berjalan menyisir pantai
mengusung keranda-keranda tsunami  
melipat buku harian duka
yang terombang-ambing ditampar ombak
digelandangkan gelombang 
bergelantungan di pucuk-pucuk buih:
lukanya perih.

Di jogja, 100 penyair mencatat 5.9 skala richter
di kedalaman puisi. Tapi sepi tetap merayap ke puncak merapi
yang membara. Nyi Roro Kidul saat itu menggelar pesta
berselancar dalam debar. Rambutnya yang tergerai
menyapu bibir-bibir pantai. Di mana Sultan? Di mana Mbah Maridjan?
Jogja bau kemenyan!

Mampirlah di Sidoarjo, singgah di tanggul angin
mau beli sepatu atau tas baru? Kenapa waktu memburu?
Uap gas makin mengeras di keluasan lumpur-lumpur panas
rumah, sawah, sekolah, tempat ibadah:
musnah!


1 April 2007

"Puisi Dimas Arika Mihardja"
Puisi: Buku Harian yang Koyak
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.