Puisi: Di dalam Dada (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "Di dalam Dada" karya Subagio Sastrowardoyo menghadirkan gambaran tentang kompleksitas dan keindahan alam serta manusia dalam ...
Di dalam Dada


Jika dibelah dadaku
akan nampak semua yang diangan

Ada gunung ada lembah
ada pohon di pinggir sawah
jalan setapak menuju ke rumah

Tapi ada juga kota lama
dengan gedung runtuh
dan langit terbakar merah

Ada juga hutan rimba
tempat nyawa tersesat
terbayang di dalam
lengking rusa yang lari terluka
sudah berkumandang sebelum sempat bersuara

Kalau alam tak terangkum dalam dada
bagaimana kata seakan terbit dari tiada
tangan akan hampa meraih ke udara.


Sumber: Hari dan Hara (1982)

Analisis Puisi:
Puisi "Di dalam Dada" karya Subagio Sastrowardoyo adalah karya sastra yang menghadirkan gambaran tentang kompleksitas dan keindahan alam serta manusia dalam satu narasi yang terletak di dalam dada penyair. Puisi ini mengeksplorasi tema alam, kehidupan manusia, dan peran penyair sebagai pengamat dan pencipta.

Gambaran Alam dan Manusia: Puisi ini membuka dengan pernyataan bahwa jika dada penyair dibelah, akan terungkap segenap keindahan alam dan kehidupan manusia. Ini menciptakan sebuah gambaran yang kaya tentang alam, dengan elemen-elemen seperti gunung, lembah, sawah, pohon, dan jalan setapak. Pada saat yang sama, ada juga kota lama yang runtuh, menunjukkan kontras antara alam dan peradaban manusia. Ada juga hutan rimba yang merupakan tempat kehidupan yang keras dan tidak terduga.

Penggunaan Metafora: Puisi ini menggunakan metafora untuk menyampaikan pesan. Pernyataan bahwa "jika alam tak terangkum dalam dada" mengisyaratkan bahwa alam dan kehidupan manusia berada di dalam dada penyair. Hal ini menciptakan gambaran bahwa penyair membawa alam dan manusia dalam dirinya dan menciptakan karyanya dari pengamatan dan pengalaman pribadinya.

Peran Penyair: Puisi ini juga menggambarkan peran penyair sebagai pengamat alam dan kehidupan manusia. Penyair adalah orang yang mampu melihat, merasakan, dan menggambarkan kompleksitas dunia di sekitarnya. Puisi adalah cara penyair untuk mengungkapkan apa yang ada dalam dada dan pikirannya kepada dunia.

Perpaduan Alam dan Kehidupan Manusia: Puisi ini menggambarkan hubungan yang erat antara alam dan manusia. Alam digambarkan sebagai bagian integral dari kehidupan manusia, dengan semua keindahan dan tantangannya. Puisi ini mencerminkan pemahaman tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Puisi "Di dalam Dada" karya Subagio Sastrowardoyo adalah karya yang memadukan gambaran alam, kehidupan manusia, dan peran penyair sebagai pengamat dan pencipta. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan kompleksitas dunia di sekitar kita dan peran seni dalam menggambarkannya.

Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: Di dalam Dada
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.