Puisi: Doa di Medan Laga (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Puisi "Doa di Medan Laga" merupakan sebuah doa yang berisi permohonan akan kekuatan, kesabaran, kemauan, dan perasaan yang diperlukan dalam ....
Doa di Medan Laga

Berilah kekuatan sekeras baja
untuk menghadapi dunia ini, untuk melayani zaman ini.

Berilah kesabaran seluas angkasa
untuk mengatasi siksaan ini, untuk melupakan derita ini.

Berilah kemauan sekuat garuda
untuk melawan kekejaman ini, untuk menolak penindasan ini.

Berilah perasaan selembut sutra
untuk menjaga peradaban ini, untuk mempertahankan kemanusiaan ini.

Sumber: Daerah Perbatasan (1970)

Analisis Puisi:
Puisi "Doa di Medan Laga" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya yang penuh dengan doa dan harapan akan kekuatan, kesabaran, kemauan, dan perasaan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan dan kekejaman dunia.

Doa sebagai Tema Utama: Puisi ini secara konsisten membangun strukturnya di sekitar tema doa. Setiap baris dimulai dengan "Berilah", menyerukan permohonan kepada kekuatan yang lebih besar.

Kekuatan sebagai Perlindungan: Penyair dalam puisi ini memohon kekuatan sekeras baja untuk menghadapi dunia yang keras dan menantang. Permohonan ini mencerminkan keinginan untuk memiliki kekuatan yang kuat dalam menghadapi rintangan.

Kesabaran dalam Mengatasi Tantangan: Kesabaran diibaratkan sebagai angkasa yang luas, menunjukkan bahwa penyair membutuhkan ketenangan dan kesabaran yang besar dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan.

Kemauan untuk Melawan Kekerasan: Permohonan akan kemauan sekuat garuda menyoroti keinginan untuk melawan kekejaman dan menolak penindasan. Garuda, sebagai simbol kebanggaan dan keberanian dalam mitologi Hindu, digunakan untuk mengekspresikan tekad dan semangat perlawanan.

Perasaan sebagai Penjaga Peradaban: Perasaan yang lembut seperti sutra dipohonkan untuk menjaga peradaban dan mempertahankan kemanusiaan. Ini menekankan pentingnya empati, belas kasihan, dan kelembutan dalam menjaga harmoni dan perdamaian di dunia.

Puisi "Doa di Medan Laga" merupakan sebuah doa yang berisi permohonan akan kekuatan, kesabaran, kemauan, dan perasaan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Melalui penggunaan imajinatif dan simbolis, puisi ini mengekspresikan aspirasi manusia untuk keberanian, ketabahan, dan kemanusiaan dalam menghadapi medan laga kehidupan. Ini juga menekankan pentingnya spiritualitas dan keyakinan dalam menghadapi cobaan dan konflik yang ada di dunia.

Puisi Subagio Sastrowardoyo
Puisi: Doa di Medan Laga
Karya: Subagio Sastrowardoyo

Biodata Subagio Sastrowardoyo:
  • Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
  • Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.