Puisi: Elang di Atas Lembah (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Elang di Atas Lembah" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan imaji dan metafora yang indah. Dalam puisi ini, ....
Elang di Atas Lembah

Tak ada orang di jalan setapak,
di jalan terjal menuju lembah,
jalan turun ke desa
di pinggir danau.

Di udara (desa belum tampak)
meluncur elang
seperti perahu
di air teluk tenang.

Foto kenangan
masa kanak
tujuan berkunjung sejenak,
masuk biara waktu
menimang rindu
bertahta di puncak karang
gunung batu,
seperti burung

di jalan berbatu-batu
jalan turun ke danau,
sebelum tikungan terakhir,
pandang mencari elang.

Tak tampak lagi.
Perahu pun sudah lenyap di balik tanjung.
Lalu terdengar suara kampak,
pohon rubuh ditebang -

anjing menyalak.
Segera aku akan menginjak gerbang lembah,
hilang resah,
masuk desa
seperti elang
pulang sarang.


Analisis Puisi:
Puisi "Elang di Atas Lembah" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan keindahan dan makna mendalam. Melalui imaji yang kuat dan penggunaan metafora yang kaya, penyair menyampaikan pesan tentang perjalanan hidup, kenangan masa lalu, dan rindu akan kampung halaman.

Struktur Puisi: Puisi "Elang di Atas Lembah" terdiri dari tiga puluh baris yang dibagi menjadi enam bait yang tidak teratur secara rima. Struktur puisi ini terlihat bebas, namun mengalir dengan harmonis dan padu. Setiap bagian membentuk gambaran yang utuh dan saling melengkapi untuk menyampaikan pesan penyair dengan penuh emosi dan keindahan.

Makna dan Tafsir: Penyair memulai puisi dengan menggambarkan suatu perjalanan di jalan setapak menuju lembah. Jalan ini tampak sepi, tanpa ada orang yang melintas. Penggambaran jalan terjal dan turun ke desa di pinggir danau menciptakan suasana alami yang tenang dan damai.

Penyair menyajikan sebuah imaji yang kuat, yaitu elang yang meluncur di udara, menggambarkan kebebasan dan keanggunan di tengah lingkungan alamnya. Elang di sini mungkin juga melambangkan semangat, keberanian, dan keindahan dalam perjalanan hidup.

Selanjutnya penyair menyampaikan kenangan masa kanak-kanak yang ditujukan untuk berkunjung sejenak ke sebuah biara. Foto kenangan ini memunculkan rasa rindu dan kenangan manis akan masa lalu. Perjalanan ini juga disimbolkan sebagai sebuah perjalanan spiritual yang membawa penyair untuk merenung dan bersimpuh di puncak karang gunung batu, seperti burung yang lepas dan bebas.

Di bagian terakhir, penyair menyampaikan suasana kembali ke kampung halaman dengan menggunakan metafora elang yang pulang ke sarangnya. Ini mungkin menggambarkan kembali ke akar dan asal, rasa kangen akan tempat asal, dan kenyamanan yang ditemukan di kampung halaman setelah perjalanan yang panjang dan penuh pengalaman.

Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan gaya bahasa metaforis dan penuh imaji untuk menyampaikan pesan dengan kuat. Penggunaan metafora elang, perahu, dan burung menciptakan gambaran yang indah dan menggugah emosi pembaca. Selain itu, imaji pohon rubuh ditebang dan suara kampak serta anjing menyalak memberikan suasana hidup dalam puisi ini dan memberikan warna yang kaya bagi cerita.

Puisi "Elang di Atas Lembah" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan imaji dan metafora yang indah. Dalam puisi ini, penyair menyampaikan pesan tentang perjalanan hidup, rindu akan kenangan masa lalu, dan kembali ke akar serta kampung halaman. Dengan penggunaan gaya bahasa yang kaya, puisi ini berhasil menghadirkan suasana dan emosi yang mendalam, dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

Puisi: Elang di Atas Lembah
Puisi: Elang di Atas Lembah
Karya: Sitor Situmorang
© Sepenuhnya. All rights reserved.