Puisi: Gayo, Yo Ayo! (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi: Gayo, Yo Ayo Karya: Dimas Arika Mihardja
Gayo, Yo Ayo
(: bersama LK. Ara)


Gayo, yo ayo humpimpah hum
Menghirup secangkir kopi pagi
Aku menangkup dan menangkap wajah sejarah
Jalan yang terentang memanjang, menjangkau pulau-pulau.

Gayo, yo ayo humpimpah hum
Aroma kopi mengepulkan Tarian Saman
Yo iya iyo Gayo Gayo gayung telah bersambut
Menarikan rentak zaman ke penjuru dunia.

Gayo, yo iya iyo humpimpah ya allah
Hidup dan mati ada di cangkir puisi
Yo iya iyo Gayo! Gayo! tarikan lagi irama kopi
Bernuansa salsa dan dansa-dansi
Sampai pagi.


Desember, 2012

Analisis Puisi:
Puisi "Gayo, Yo Ayo!" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah penghormatan terhadap keunikan budaya Gayo, suku yang tinggal di wilayah Gayo di Aceh, Indonesia. Puisi ini menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Gayo melalui dua elemen yang sangat identik dengan daerah tersebut, yaitu kopi dan Tarian Saman.

Penyair mengundang pembaca untuk merasakan momen pagi yang tenang sambil menghirup secangkir kopi Gayo. Di dalam cangkir itu, ia menemukan wajah sejarah dan kekayaan warisan yang terdapat dalam budaya Gayo. Melalui jalan-jalan yang melintasi pulau-pulau, kebudayaan Gayo dapat ditemukan dan dijangkau oleh banyak orang.

Dalam bait-bait selanjutnya, penyair menggambarkan aroma kopi yang menghasilkan Tarian Saman. Tarian ini menjadi simbol kegembiraan dan kebersamaan dalam budaya Gayo. Penyair memuji kehadiran Tarian Saman yang telah menarik perhatian dan meraih pengakuan di berbagai penjuru dunia. Dengan irama dan gerakannya yang khas, Tarian Saman membawa nuansa zaman dan memperlihatkan identitas unik suku Gayo kepada dunia.

Puisi ini juga menggambarkan pentingnya kehidupan dan kematian dalam cangkir puisi dan melalui kesenangan yang disajikan oleh kopi Gayo. Penyair menekankan bahwa kehidupan dan makna yang dalam terdapat dalam setiap tegukan dan cangkir puisi tersebut. Di sini, keindahan dan kesenangan hidup terwakili oleh kopinya.

Dalam bait terakhir, penyair memperkuat semangat dan kegembiraan dengan memanggil "Gayo, Yo Iya Iyo!" Seakan-akan suara dan irama kopi yang semarak mengajak semua orang untuk menari dan menikmati hidup dengan bernuansa salsa dan dansa-dansi hingga pagi tiba.

Puisi "Gayo, Yo Ayo!" merayakan keunikan budaya Gayo dan mengajak pembaca untuk merasakan dan menghargai warisan budaya yang kaya tersebut. Melalui kopi Gayo dan Tarian Saman, penyair menggambarkan kehidupan yang penuh keindahan, semangat, dan kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini mengajak kita untuk memahami dan menghormati keberagaman budaya yang ada di Indonesia serta mengapresiasi keindahan dan keunikan setiap daerah.

"Puisi Dimas Arika Mihardja"
Puisi: Gayo, Yo Ayo
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.