Keluarga Seharga Rp 491 Ribu
Kami berenang hanyut
dalam mimpi panjang Tuhan
Kami menjadi pasangan yang aneh
terjebak lumpur yang mudah marah
Kami menjadi pandir
dan tak pernah percaya kepada apa atau siapa
Karena kami tak punya tempat
dan tak sempat melompat
ke dalam perahu
Kami datang setelah banjir bandang pergi
Hujan mencuci memori
mencuri berhala yang kami puja
Kami tak pernah bisa menghafal
nama-nama hewan
dan tumbuhan sombong
yang gampang mencibir
Kami sedang membangun kisah hebat
tentang keluarga seharga Rp 491 ribu
yang mampu menghancurkan diri
dengan 1001 cara
Kami mengukur rasa setia
dengan rasa sakit
dari rasa nikmat berkhianat
Kami mencoba segala bahasa
mencari rahasia kata yang paling berbisa
dan mampu membunuh berkali-kali
Kami membakar ladang benih
segala benih dan niat yang mungkin menjadi baik
Kami hanya menanam dendam
dan memanen benci
Kami belajar mencintai
dengan cara saling membenci
setiap hari.
Semarang, 29 Mei 2013
Puisi: Keluarga Seharga Rp 491 Ribu
Karya: Beno Siang Pamungkas