Puisi: Lilin bagi Sahabat (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Lilin bagi Sahabat" memberikan ruang untuk interpretasi yang mendalam dan mengeksplorasi tema-tema kehidupan, persahabatan, dan makna dalam ...
Lilin bagi Sahabat
(: D. Kemalawati, Helvy Tiana Rosa, Ardi Nugroho)


Aku tak tahu persis berapa nyala lilin dalam tubuh waktu
yang terang
cahaya itulah aura dalammu

Aku diam memantik lilin yang lain
yang kemudian leleh
dan tak lelah menggelar sajadah
membentang ke luas langit

Saat kelam
cahaya lilin itu kelak jadi kunang-kunang
di mata kekasih.


Jambi, April 2011

Analisis Puisi:
Puisi "Lilin bagi Sahabat" karya Dimas Arika Mihardja adalah karya yang penuh dengan simbolisme dan metafora yang mendalam.

Metafora Lilin: Lilin dalam puisi ini dapat diartikan sebagai simbol dari eksistensi dan kehidupan seseorang. Ketidakpastian berapa lama nyala lilin dalam tubuh waktu mencerminkan ketidakpastian hidup dan waktu yang terbatas.

Aura Dalam: "Cahaya itulah aura dalammu" menyiratkan bahwa cahaya lilin, yang merupakan metafora untuk eksistensi seseorang, menciptakan kehadiran yang begitu kuat sehingga menjadi aura dalam diri sahabat. Ini mungkin merujuk pada dampak positif dan keberlanjutan dari kehidupan seseorang.

Pemantikan Lilin Lain: Proses memantik lilin lain mencerminkan konsep saling berbagi dan memberi dukungan di antara sahabat-sahabat. Lilin yang leleh bisa menggambarkan perjuangan dan pengorbanan, tetapi juga keindahan dalam memberikan cahaya kepada orang lain.

Sajadah dan Luasnya Langit: Metafora sajadah dan langit menambah dimensi spiritual pada puisi. Sajadah dapat melambangkan keheningan dan pengabdian, sementara langit melambangkan kebesaran dan ketidakberbatasan. Gabungan ini mungkin menggambarkan hubungan yang dalam dan penuh makna antara sahabat.

Cahaya Lilin dalam Kelam: Pada saat kelam, cahaya lilin menjadi kunang-kunang di mata kekasih. Ini dapat diartikan bahwa dalam situasi sulit atau gelap, kehadiran dan pengaruh seseorang dapat menjadi cahaya yang memberikan keindahan dan pengharapan bagi orang yang dicintai.

Kesimpulan Puisi: Puisi ini menggambarkan sebuah perjalanan hidup yang penuh makna dan memiliki dampak yang luar biasa terhadap orang-orang di sekitarnya. Konsep lilin sebagai pemberi cahaya dan kehangatan, serta simbolisme sajadah dan langit, menambahkan dimensi spiritual pada karya ini.

Keindahan dan Penuh Pengharapan: Meskipun ada elemen ketidakpastian dan kegelapan, puisi ini pada akhirnya mengandung keindahan dan harapan. Cahaya lilin dalam kelam menjadi kunang-kunang di mata kekasih, menciptakan gambaran keabadian dan kecantikan dalam pengaruh positif seseorang terhadap orang lain.

Puisi "Lilin bagi Sahabat" memberikan ruang untuk interpretasi yang mendalam dan mengeksplorasi tema-tema kehidupan, persahabatan, dan makna dalam pengaruh kita terhadap orang lain.

"Puisi Dimas Arika Mihardja"
Puisi: Lilin bagi Sahabat
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.